Kehidupan masyarakat Indonesia sangat erat kaitannya dengan agama. Hal ini terlihat dari banyaknya lokasi yang dijadikan tempat wisata rohani di berbagai daerah, seperti Kampung Mahmud di Bandung, Buntu Burake di Tana Toraja, dan Sendangsono di Kulonprogo, Yogyakarta. Tempat-tempat ini menawarkan pengalaman rohani bagi para pengunjung yang berziarah. Selain itu, di Gorontalo terdapat Desa Bubohu, atau dikenal juga sebagai Desa Bongo, yang menjadi destinasi wisata rohani. Desa adat ini terletak sekitar 35 kilometer dari Bandara Jalaludin, Gorontalo, di Kecamatan Batudaa Pantai.
Desa Adat Bubohu adalah tempat yang tepat untuk mempelajari sejarah Kerajaan Gorontalo.
Desa Adat Bubohu telah ditetapkan sebagai Desa Wisata Religius oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo berkat pesona wisata budayanya yang terjaga dengan baik. Desa adat ini juga merupakan pesantren alam, di mana santri-santrinya mendalami ilmu agama Islam. Selain itu, Desa Adat Bubohu adalah tempat yang tepat untuk mempelajari sejarah Kerajaan Gorontalo. Maa Taduwolo, sebuah situs di dalam desa, menyimpan berbagai sumber sejarah yang berharga. Uniknya, pengunjung akan disambut oleh deretan fosil kayu yang tertata rapi di depan pintu masuk desa.
Gubuk-gubuk tradisional Gorontalo ini menjadi ciri khas pesantren.
Di lingkungan pesantren alam Bubohu, terdapat pemandangan khas berupa barisan gubuk Wombohe yang berjajar rapi. Gubuk-gubuk tradisional Gorontalo ini menjadi ciri khas pesantren. Selain itu, terdapat pula bangunan kayu menyerupai toyopo, wadah khas bungo untuk menyimpan kue saat peringatan Maulid Nabi. Menariknya, di puncak bukit Desa Bubohu, berdiri megah Masjid Walima Emas yang menambah keindahan panorama alam sekitar.