Ikan Asap Pulau Serangan, Bali yang Unik dan Kaya Aroma - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

ikan_asap_bali_1200.jpg

Ikan Asap Pulau Serangan, Bali yang Unik dan Kaya Aroma

Dipanggang di atas sabut kelapa dan disajikan dengan sambal matah, ikan asap ini jadi hidangan sederhana yang layak dicoba saat berkunjung ke Pulau Serangan, Bali.

Kuliner
Tagar:

Terletak di selatan Denpasar, Pulau Serangan merupakan salah satu pulau kecil di Bali yang dikenal sebagai perkampungan nelayan. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan, menjadikan pulau ini kaya akan hasil laut seperti tuna, tongkol, dan kerapu yang mudah ditemukan di sekeliling perairannya. Dari kekayaan laut inilah lahir berbagai olahan khas, salah satunya yang patut dicoba oleh para pecinta kuliner adalah ikan asap sambal matah—hidangan sederhana namun sarat cita rasa lokal.

Sekilas, ikan asap khas Pulau Serangan tampak mirip dengan ikan bakar yang umum dijumpai di berbagai daerah. Namun, kekhasannya terletak pada teknik pengasapan tradisional yang memberi aroma khas dan tekstur yang lebih kering, serta perpaduannya dengan sambal matah segar khas Bali yang memberikan sensasi pedas, gurih, dan menyegarkan sekaligus. Kesederhanaan penyajiannya justru menjadi daya tarik tersendiri—menghadirkan kelezatan yang jujur dan membumi, langsung dari laut ke meja makan.

Ikan asap dari Pulau Serangan memiliki tekstur daging yang lebih kering tetapi empuk, dengan tingkat kelembapan yang merata. Selain itu, ada aroma khas asap sabut yang bercampur dengan bumbu olesan. Percampuran ini menghasilkan aroma unik yang mengundang selera.

Kunci keunikan rasa dan aroma dari ikan asap khas Pulau Serangan muncul dari teknik pengolahannya yang khas.

Kunci keunikan rasa dan aroma dari ikan asap khas Pulau Serangan muncul dari teknik pengolahannya yang khas. Ikan segar yang telah dibersihkan dipanggang di atas sabut kelapa yang dibakar.

Berbeda dengan tehnik pemanggangan pada umumnya yang menggunakan arang kayu atau batok kelapa, pemanggangan dengan sabut ini berlangsung lebih lambat, sehingga panas menyerap lebih merata hingga sisi paling dalam. Hal inilah yang membuat daging ikan asap matang secara merata dan lebih kering.

Selama proses pemanggangan, ikan mengalami 2-3 kali proses pembalikan. Masing-masing tahap kurang lebih memakan waktu 5-8 menit, dengan potongan sabut kelapa baru ditambahkan ke dalam alat pemanggang setiap kali proses pembalikan.

Pemanggangan dengan sabut ini berlangsung lebih lambat, sehingga daging ikan asap matang secara merata dan lebih kering.

Pada pembalikan kedua atau ketiga, ikan dioles dengan bumbu dari campuran bawang putih, bawang merah, cabai, dan kunyit yang dihaluskan. Proses pemasakan ini dapat berlangsung sekitar 15-30 menit, tergantung ukuran ikan yang diolah dan tingkat kekeringan sabut kelapanya.

Setelah dianggap cukup matang dan sisi luar daging berwarna kecokelatan, ikan disajikan di atas wadah. Agar lebih mantap, sambal matah khas Bali dapat ditambahkan sebagai pelengkap.

Sambal yang terbuat dari rajangan bawang, cabai rawit besar (cabe beo), dan serai yang dicampur petis, garam, dan sedikit minyak ini memberikan rasa pedas yang menggoyang lidah. Sajian ikan asap bersama seporsi nasi hangat cocok menjadi menu bersantap siang.

Tagar:
Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya