Gunung Padang, Bukit Legendaris Berpanorama Laut Biru dan Kota Padang - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

Gunung_Padang_1200.jpg

Gunung Padang, Bukit Legendaris Berpanorama Laut Biru dan Kota Padang

Letaknya berada di seberang selatan dari muara Sungai Batang Arau dan termasuk dalam wilayah Kecamatan Padang Selatan.

Pariwisata

Letaknya berada di seberang selatan dari muara Sungai Batang Arau dan termasuk dalam wilayah Kecamatan Padang Selatan. Sebuah bukit kecil dengan ketinggian puncak sekitar 80 meter di atas permukaan laut. Masyarakat Kota Padang menamainya Gunung Padang karena bukit ini bisa dikatakan tempat tertinggi di sekitar pusat kota yang terkenal dengan kuliner rendang sebagai andalannya ini. Gunung Padang menyimpan kombinasi antara panorama yang indah, legenda cinta, dan sepenggal sejarah masa pendudukan Jepang.

Untuk menjangkau kawasan wisata ini, kita bisa menyeberang melewati Jembatan Siti Nurbaya kemudian mengambil jalan ke kiri. Jalan ini akan membawa kita ke pintu gerbang kawasan wisata Gunung Padang.

Dari gerbang, kita bisa langsung membeli tiket ke loket yang dikelola oleh masyarakat setempat. Jika memerlukan panduan guide, penjaga loket juga akan membantu mencarikannya untuk kita. Keberadaan guide akan membantu memberikan informasi dan kisah-kisah seputar Gunung Padang, sehingga kita bisa mendapatkan lebih dari sekedar panorama indah di puncaknya.

Dari gerbang, kita akan menyusuri jalan setapak menanjak hingga ke puncak, kurang lebih 15- 30 menit perjalanan. Di sisi kiri jalan, beberapa kali akan kita temukan sisa bunker peninggalan masa pendudukan Jepang.

Pada sisi kanan menjelang puncak, kita dapat menemukan sebuah celah batu dengan tangga menurun. Menurut keterangan salah seorang pemandu, lorong ini adalah lokasi makam dari Siti Nurbaya, tokoh utama dari sebuah kisah legendaris Minangkabau.

Siti Nurbaya dikenal umum sebagai sebuah karakter fiktif dalam roman klasik ‘Siti Nurbaya: Kasih Tak Sampai’ karya pujangga Marah Rusli. Roman yang kental dengan nuansa budaya Minangkabau ini menceritakan kisah cinta Siti Nurbaya dan Samsul Bahri yang diputuskan oleh takdir.

Samsul dipaksa pergi ke Batavia, sedangkan Siti Nurbaya akhirnya terpaksa menikah dengan Datuk Meringgih karena jeratan hutang orang tua. Siti Nurbaya diceritakan tewas dibunuh suaminya, sedangkan Meringgih sendiri akhirnya mati di tangan Samsul yang kemudian juga terbunuh karena terluka parah dalam pertarungan.

Setelah melewati makam Siti Nurbaya, sampailah kita ke Puncak Bukit Padang. Kita akan disambut sebuah taman luas yang diberi nama Taman Siti Nurbaya, sesuai dengan nama orang yang dimakamkan di dekatnya. Taman ini dihiasi pepohonan rindang yang membuat suasana di sekitarnya senantiasa teduh meski matahari sedang terik di tengah hari. Suasana ini akan membawa pikiran kita untuk bersantai sejenak dan menikmati panorama indah di sekelilingnya.

Taman Siti Nurbaya memang merangkum lengkap berbagai panorama indah yang ada di sekitarnya. Di sebelah utara dan timur, terhampar pemandangan Kota Padang dan Jembatan Siti Nurbaya dari kejauhan. Bergerak sedikit ke selatan, kita akan melihat hamparan Pantai Air Manis beserta Pulau Pisang Kecil dan Pulau Pisang Besar. Sementara, di sisi barat, terhampar bentangan luas dan birunya Samudera Hindia yang akan terlihat indah ketika hari menjelang senja.

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya