Cari dengan kata kunci

batu-angus.jpg

Batu Angus: Lahar Gunung Berapi Yang Menjadi Berkat

Gunung Gamalama adalah satu gunung di Maluku Utara, tepatnya Pulau Ternate yang masih aktif hingga kini. Sesekali, gunung ini masih mengeluarkan asap tebal dan dapat menyebabkan bencana secara tiba-tiba kapanpun waktunya.

Pariwisata

Gunung Gamalama adalah satu gunung di Maluku Utara, tepatnya Pulau Ternate yang masih aktif hingga kini. Sesekali, gunung ini masih mengeluarkan asap tebal dan dapat menyebabkan bencana secara tiba-tiba kapanpun waktunya. Walaupun demikian, masyarakat Ternate tetap mencintai Pulau tempat mereka tinggal ini. Pulau Ternate yang sebenarnya adalah keseluruhan bagian dari gunung Gamalama yang menyembul dari permukaan laut. Gunung ini mempunyai sejarah yang cukup kelam mengiringi pertumbuhan masyarakat Ternate dari masa ke masa, namun juga menjadi faktor penting yang memberikan kemakmuran bagi rakyat Ternate.

Pada abad ke-17, tepatnya tahun 1673 Gamalama meletus dan menyebabkan bencana yang luar biasa di Ternate. Kala itu, Pulau Ternate masih dalam kekuasaan Portugis yang memonopoli perdangan rempah di Ternate. Letusan tersebut sangat hebat, menewaskan banyak korban dan menyebabkan perubahan kontur wilayah Ternate yang masih dapat disaksikan hingga kini. Salah satu bukti nyata kedahsyatan letusan Gunung Gamalama adalah satu obyek yang dinamakan Batu Angus.

Batu Angus adalah sebuah wilayah yang mempunyai kontur unik bebatuan hasil lahar Gunung Gamalama. Lahar-lahar yang mengalir dari puncak Gunung di masa lampau, kini mengering dan menjadi bebatuan besar yang tersebar hingga ke tepian tebing pesisir lautan. Masyarakat menamakan wilayah ini Batu Angus karena batuan besar ini memang merupakan hasil ledakan lahar panas Gunung Gamalama. Kini batuan ini tidak lagi membahayakan, justru mendatangkan berkah bagi masyarakat lokal. Pemerintah telah berangsur-angsur memperbaiki tempat ini menjadi sebuah obyek wisata dengan konsep taman dan batu candi hasil lahar Gamalama sebagai obyek utamanya.

Batu Angus tidak saja populer di masyarakat Ternate, namun namanya juga sudah terdengar hingga ke telinga wisatawan mancanegara. Bahkan, ada ungkapan yang menyebutkan bahwa seseorang belum dapat dikatakan ke Ternate bila belum mengunjungi Batu Angus. Untuk mengunjungi tempat ini, penduduk lokal yang mengelola Batu Angus hanya akan memungut biaya sekitar 5000 rupiah saja per kunjungan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari perawatan lokasi wisata Batu Angus yang sebagain besar muncul dari inisiatif warga sekitar lokasi.

Batuan hasil lahar yang terdapat di Batu Angus adalah batuan yang sama dengan material candi di Jawa. Batu ini bertekstur kasar dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Batu-batu ini tersebar tidak beraturan, namun bentuk ini memberikan keunikan tersendiri bagi tempat wisata Batu Angus. Lokasi ini adalah tempat yang sempurna untuk melihat kemegahan Gunung Gamalama secara langsung. Selain itu, bila kita berbalik ke arah lautan, kita akan menyaksikan birunya laut yang indah dari atas tebing pesisir Pulau Ternate. Batuan Lahar, Gunung Gamalama, dan laut lepas di sekitarnya dapat langsung kita saksikan secara bersamaan ketika berada di Batu Angus. Tidak hanya itu, saat terbaik menikmati keindahan ini adalah di pagi hari saat metahari baru akan terbit di ufuk timur.

Masyarakat Ternate mendapatkan banyak keuntungan dari keberadaan Batu Angus. Selain tanah yang subur akibat kaki gunung berapi, lokasi obyek wisata ini pun akan menjadi penghasilan bagi masyarakat Ternate. Letusan Gunung Gamalama yang begitu dahsyat ternyata tidak memberikan kenangan pahit semata, namun juga keindahan dan nilai ekonomis lebih bagi masyarakat Ternate. Kini, dengan segala kelebihan yang dimiliki ini Ternate dituntut untuk dapat mengelolanya secara bijaksana.

Baca juga: Pesona Keindahan Gunung Prau dengan Bukit Teletubbiesnya

[Phosphone/IndonesiaKaya]

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds