Sebuah pementasan anak-anak yang terdiri dari drama, musik gamelan, tari Baris dan Puspanjali, wayang, permainan tradisional, dan lantunan harmoni lagu anak Bali yang dikemas secara ringan, menarik, dan menyenangkan. Pementasan berdurasi 45 menit bertujuan untuk merayakan ekspresi dan kebahagiaan anak-anak melalui kesenian, khususnya seni tradisi pada perayaan Hari Anak Nasional.

Pada suatu sore yang cerah, anak-anak perempuan dan laki-laki sedang bermain sambil berlatih menari dan menyanyi karena mereka merencanakan diri untuk tampil di Galeri Indonesia Kaya. Mereka sangat bersemangat menari puspanjali, menari Baris, bermain Topeng hingga lupa waktu, karena saking asyiknya bermain. Tidak terasa ternyata hari hampir petang (Sandekala). Guru tari dan musik mengingatkan untuk beristirahat, namun mereka tidak mendengarkan, hingga datanglah Kakek yang juga seorang Dalang, menceritakan kenapa anak-anak harus beristirahat dan segera pulang lewat pertunjukan wayang. Anak-anak sangat antusias dan senang mendengarkan cerita tersebut hingga akhinya mereka bersama-sama membubarkan diri, pulang ke rumah masing-masing dengan perasaan senang.

Titimangsa adalah yayasan nirlaba yang bergerak di bidang budaya, khususnya menghidupkan karya sastra ke dalam seni pertunjukan. Kerja Titimangsa sudah tercatat sejak tahun 2006 hingga 2023 ini, Titimangsa sudah mementaskan kurang lebih sebanyak 62 produksi yang sebagian besar merupakan alih wahana dari karya sastra menjadi bentuk lain. Titimangsa juga aktif mengangkat sastra lama dan seni tradisi ke panggung pertunjukan yang dikemas dengan cara yang modern, seperti Taksu Ubud (2021), Sudamala Dari Calonarang (2022 & 2023).