Mencicipi Uta Kelo, Kuliner Khas Suku Kaili - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

uta_kelo_1290.jpg

Mencicipi Uta Kelo, Kuliner Khas Suku Kaili

Keistimewaan uta kelo terletak pada olahan daun kelor dengan rasa gurih yang dihasilkan santan serta rasa pedas cabai rawit.

Kuliner

Berwisata di wilayah Indonesia tidak melulu berbicara mengenai pemandangan alam yang indah ataupun keramahan dari penduduk lokal, namun juga tentang berbagai macam makanan khas yang menggugah selera. Kuliner Indonesia yang kaya akan rasa, selalu membuat penasaran untuk mencicipi. Di Provinsi Sulawesi Tengah, terutama di wilayah Kabupaten Donggala terdapat satu makanan khas dari suku Kaili yang merupakan suku asli wilayah Sulawesi Tengah yang sayang sekali untuk dilewatkan. Uta kelo adalah nama dari makanan yang satu ini dengan daun kelor sebagai bahan utamanya. Kelo sendiri dalam Bahasa Indonesia berarti daun kelor. Daun kelor mudah sekali ditemukan di desa-desa yang menjadi wilayah tempat tinggal dari suku Kaili.

Uta Kelo terbuat dari campuran daun kelor yang dimasak bersama santan. Sekilas, makanan yang satu ini mungkin mirip gulai daun singkong. Uta kelo dapat disajikan dengan menambahkan bahan pendamping seperti pisang kapok, udang, ataupun terung.

Uta kelo menggunakan daun kelor sebagai bahan utamanya.

Rasa khas uta kelo terletak pada kombinasi rasa gurih yang dihasilkan oleh santan serta rasa pedas yang dihasilkan oleh cabai rawit yang menjadi salah satu bumbu utama dalam makanan satu ini. Bagi yang belum pernah mencoba olahan daun kelor sebelumnya, pasti akan tertarik dengan olahan yang satu ini. Para pecinta makanan pedas wajib untuk mencicipi Uta Kelo ketika berkunjung ke Donggala.

Sekilas, makanan yang satu ini mirip gulai daun singkong.

Selain rasanya yang menggiurkan, daun kelor yang menjadi bahan utama dalam pembuatan uta kelo, memiliki khasiat yang bagus untuk tubuh. Daun kelor dipercaya dapat memulihkan tenaga sehingga uta kelo cocok dijadikan menu pilihan saat makan siang untuk mengembalikan tenaga yang terbuang selama beraktifitas. Masyarakat suku Kaili sendiri mempunyai mitos unik tentang makanan satu ini, mereka percaya bahwa jika ada orang luar yang bukan berasal dari suku Kaili datang mencicipi uta kelo, orang tersebut akan memiliki rasa rindu atau ingin kembali ke wilayah tempat suku Kaili bermukim, juga akan datang kembali dan tinggal menetap di wilayah mereka tinggal.

Baca juga: Gulai Tambusu Kapau Bukittinggi

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya