Kawah Putih memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan tempat wisata serupa yang lain. Kawah ini dapat berubah warna, dari mulai warna hijau, biru, kecoklat-coklatan, dan putih. Paling sering kawah ini berwarna putih, dengan pasir yang putih, dan kabut yang putih pula, makanya kawah ini biasa disebut dengan kawah putih. Karena pemandangannya sangat indah dan eksotis, tempat ini akan selalu dipenuhi wisatawan baik lokal maupun asing.
Kawah Putih adalah kawah yang terbentuk akibat letusan gunung Patuha, selain kawah putih terdapat kawah yang lain bernama Kawah Saat. Saat dalam bahasa sunda berarti surut, kawah ini berada di bagian barat di bawah Kawah Putih.
Menurut legenda, lokasi gunung Patuha dahulu diyakini masyarakat sekitar sebagai tempat yang angker. Tidak ada satu pun orang yang berani mendekati dan menjamahnya, bahkan burung-burung akan mati jika berani melintas. Barulah misteri keindahan kawah putih terbongkar ketika peneliti botanis asal Belanda bernama Dr Franz Wilhelm Junghuhn melakukan risetnya di kawasan ini. Ternyata kawanan burung yang mati bukan dikarenakan angkernya kawasan ini, melainkan karena tebalnya uap belerang yang menyembur dari kawah gunung tersebut.
Sejak tahun 1987 kawasan ini dikelola secara serius menjadi sebuah objek wisata dibawah PT Perhutani sebagai pengelolanya. Untuk tiket masuk pengelola memberi harga Rp 25.000/orang sudah termasuk ongkos transportasi transit menuju kawah. Objek wisata ini dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00, ada pun fasilitas yang ditawarkan antara lain transportasi transit, area parkir, toilet, warung makan, dan mushola.