Selain doclang, asinan, dan roti unyil, Bogor masih mempunyai kekayaan kuliner lainnya, salah satu yang menarik adalah makaroni panggang. Meski kental akan pengaruh budaya barat, makaroni panggang sudah menjadi bagian dari kuliner khas Bogor. Tidak mengherankan jika banyak pelancong yang menjadikan makaroni panggang sebagai oleh-oleh jika mereka berkunjung ke Bogor.
Cara membuat makaroni panggang terlihat mudah. Namun demikian, membuat makaroni paggang yang bercita rasa khas memerlukan ketelitian yang lebih. Hal ini menyangkut tentang bagaimana cara mengemas makaroni menjadi menarik dan memanggangnya dengan suhu tertentu untuk mendapatkan rasa yang pas.
Keteneran makaroni panggang di Bogor kemudian memunculkan berbagai resep pembuatan kudapan tersebut. Umumnya untuk membuat makaroni panggang, hal pertama yang dilakukan adalah dengan merebus makaroni, untuk menghasilkan rebusan makaroni yang lezat perlu ditambahkan sedikit garam dan margarin. Sambil merebus, dibuat isian makaroni, yaitu dengan menumis berbagai rempah dan potongan daging.
Setelah semuanya siap, kemudian tumis isian dibungkus dengan menggunakan makaroni yang sudah direbus. Makaroni yang sudah terisi kemudian dibungkus dengan menggunakan alumunium foil, setelah bagian atasnya ditaburi parutan keju. Kemudian, adonan makaroni dimasukkan ke dalam loyang tahan panas untuk dipanggang pada suhu dan waktu tertentu.
Menikmati makaroni panggang merupakan salah satu cara menikmati kudapan nusantara bercitarasa asing. Di outlet-nya yang berada di Jalan Salak, Kota Bogor, makaroni panggang dijual mulai dari harga Rp18.000 hingga puluhan ribu disesuaikan dengan ukurannya. Harga yang relatif terjangkau untuk kudapan mengenyangkan sekaligus bernilai gizi tinggi.