Begasing, Asyiknya Lomba Adu Gasing ala Warga Kutai - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

begasing_1200.jpg

Begasing, Asyiknya Lomba Adu Gasing ala Warga Kutai

Sering hadir di Festival Erau, permainan ini mengajarkan sportivitas, kesabaran, dan ketelitian, sekaligus mempererat silaturahmi.

Kesenian

Permainan atau olahraga tradisional menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian masyarakat Kutai. Dari anak-anak hingga orang dewasa, antusiasme terhadap aneka permainan tradisional tetap terjaga, bahkan di tengah arus modernisasi. Salah satu permainan yang masih digemari oleh semua kalangan usia adalah begasing. Permainan ini bukan hanya ajang adu ketangkasan, tetapi juga menjadi hiburan menarik yang kerap menghiasi rangkaian acara Festival Erau.

Begasing dimainkan menggunakan alat sederhana berupa gasing dan tali penarik. Gasing dibuat dari kayu berbentuk lonjong dengan diameter sekitar 10-15 cm dan tinggi 15-20 cm. Salah satu ujungnya dirancang lancip dan licin, dilengkapi poros putaran dari bahan logam seperti paku. Jenis kayu yang biasa digunakan untuk membuat gasing antara lain kayu benggaris dan ulin, yang dikenal kuat dan tahan lama. Kesederhanaan alat ini justru menjadi daya tarik tersendiri dalam permainan yang menguji ketangkasan dan keterampilan pemainnya.

Permainan ini bukan hanya ajang adu ketangkasan, tetapi juga menjadi hiburan menarik yang kerap menghiasi rangkaian acara Festival Erau.

Tali penarik menjadi elemen penting dalam permainan begasing. Tali ini biasanya memiliki diameter sekitar 0,5 cm dan panjang 1-1,5 meter. Cara penggunaannya cukup sederhana: tali dililitkan ke gasing, sementara ujungnya dikaitkan pada jari pemain. Saat dilemparkan ke bawah dengan gerakan seperti membanting, tali yang melilit gasing akan membuatnya berputar. Gasing yang diputar dengan teknik yang tepat mampu berputar selama 2-5 menit.

Permainan ini dimainkan di area khusus yang terdiri dari dua lingkaran. Lingkaran dalam memiliki diameter 1 meter, sedangkan lingkaran luar berdiameter 5 meter. Kedua lingkaran ini tidak hanya menjadi batas area permainan tetapi juga memiliki nilai yang berbeda, menambah tantangan dan strategi dalam pertandingan.

Begasing tidak hanya mengandalkan keterampilan teknis, tetapi juga strategi yang matang.

Begasing dilombakan secara berpasangan atau satu lawan satu. Setiap pemain harus berusaha agar gasingnya berputar selama mungkin dan tetap berada dalam area permainan. Selain itu, pemain juga mendapat kesempatan untuk menjatuhkan gasing lawan dengan teknik tertentu. Gasing yang keluar dari area permainan atau lebih dulu berhenti berputar akan dianggap kalah. Poin diberikan kepada pemain yang berhasil mengeluarkan gasing lawan atau mempertahankan putaran gasingnya lebih lama. Hal ini menjadikan begasing tidak hanya mengandalkan keterampilan teknis, tetapi juga strategi yang matang.

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya