Ketika berbicara tentang kebudayaan di tanah Sunda, salah satu bentuk seni yang tak bisa dilepaskan adalah pertunjukan boneka kayu yang dikenal luas oleh masyarakat—wayang golek. Kesenian tradisional ini telah menjadi identitas kuat masyarakat Jawa Barat dan diwariskan dari generasi ke generasi sebagai bagian dari tradisi tutur dan hiburan rakyat.
Pertunjukan ini bukan sekadar menyajikan boneka sebagai tokoh utama, tetapi juga memadukan berbagai unsur seni dalam satu panggung yang utuh. Tokoh sentralnya adalah dalang, sang pencerita yang menghidupkan karakter melalui suara, gerakan, dan narasi penuh makna. Dalang juga bertindak sebagai penutur kisah, menyisipkan sindiran sosial, petuah moral, dan humor yang khas Sunda, menjadikan pertunjukan ini tak hanya menghibur tetapi juga sarat nilai.
Tokoh sentralnya adalah dalang, sang pencerita yang menghidupkan karakter melalui suara, gerakan, dan narasi penuh makna.
Di samping itu, ada pula para nayaga, yaitu kelompok pemain musik tradisional yang memainkan gamelan, kendang, gong, dan rebab untuk mengiringi jalannya cerita. Tak ketinggalan juru kawih yang menyanyikan tembang-tembang pengantar suasana, serta juru alok yang mengisi suara tokoh pendukung. Seluruh elemen ini bersatu menciptakan pengalaman pertunjukan yang kaya dan menggugah.
Wayang golek memiliki beragam bentuk yang mencerminkan ragam fungsi dan konteks budayanya. Ada wayang golek cepak yang biasanya membawakan kisah-kisah lokal atau sejarah tokoh-tokoh daerah. Kemudian wayang golek purwa yang menampilkan epos Mahabharata dan Ramayana dengan sentuhan gaya Sunda. Terakhir, wayang golek modern yang mulai merambah tema-tema kekinian, seperti isu sosial, politik, atau kehidupan sehari-hari, agar lebih dekat dengan generasi masa kini.
Wayang golek berperan sebagai seni pertunjukan rakyat yang memiliki fungsi sosial yang kuat.
Hingga kini, kesenian khas Sunda ini tetap hidup dan terus beradaptasi. Di tengah masyarakat, pertunjukan ini masih sering hadir dalam berbagai momen penting, seperti hajatan, pernikahan, atau perayaan adat. Dalam konteks ini, wayang golek berperan sebagai seni pertunjukan rakyat yang memiliki fungsi sosial yang kuat—menjawab kebutuhan spiritual, sekaligus menjadi sarana hiburan yang mempererat hubungan antarwarga.
Lebih dari sekadar tontonan, wayang golek adalah cermin budaya masyarakat Sunda yang guyub, kreatif, dan kaya nilai. Tak heran jika kesenian ini mulai mendapat perhatian di luar negeri, baik dalam bentuk pentas seni maupun sebagai bagian dari kajian budaya di institusi pendidikan. Sebuah warisan budaya hidup yang tak hanya bertahan, tetapi juga terus berkembang seiring zaman tanpa kehilangan akarnya.