Di tepi Situ Babakan, dua kelompok anak telah berkumpul. Sebagian dari mereka, dengan dada telanjang, bersiap menerjang batang pinang yang licin. Sementara itu, kelompok lainnya berkerumun dengan antusias, saling berebut posisi terbaik untuk menyaksikan aksi menegangkan tersebut. Dalam rangka merayakan hari jadi Kota Jakarta, Situ Babakan sebagai kampung budaya Betawi menyelenggarakan berbagai kegiatan tradisional, salah satunya adalah lomba panjat pinang yang sudah menjadi tradisi turun-temurun.
Permainan panjat pinang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Permainan ini tergolong sederhana, di mana peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 hingga 7 orang. Setiap kelompok diberikan waktu 10 hingga 15 menit untuk mencapai puncak pohon pinang. Jika dalam waktu tersebut tidak ada kelompok yang berhasil, maka giliran akan berpindah ke kelompok berikutnya. Demikian seterusnya hingga salah satu kelompok berhasil mencapai puncak.
Permainan panjat pinang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Perjuangan mencapai puncak pinang bukan tanpa tujuan. Di puncak batang pohon tersebut, terdapat banyak hadiah yang sudah disiapkan. Hadiah-hadiah berupa makanan, pakaian, alat mandi, dan uang digantungkan pada lingkaran bambu tepat di puncak pohon pinang. Selain hadiah, orang yang berhasil menggapai puncak biasanya akan mendapat sanjungan dari penonton.
Meskipun permainan ini terkesan sederhana, namun untuk mencapai puncak pohon pinang setinggi 10 meter, dibutuhkan kekompakan, ketekunan, dan kerja sama yang tinggi. Terlebih lagi, batang pohon pinang yang licin akibat pelumas membuat pendakian menjadi lebih menantang dan memerlukan tenaga ekstra.
Untuk mencapai puncak pohon pinang setinggi 10 meter memerlukan kekompakan, ketekunan, dan kerja sama.
Jika umumnya pohon pinang ditanam tegak di tanah, maka di Situ Babakan, pohon pinang diletakkan miring ke arah sungai. Hal ini membuat peserta yang gagal mencapai puncak akan langsung tercebur ke air. Inilah yang membuat panjat pinang di Situ Babakan menjadi sangat seru. Pesertanya pun beragam, termasuk anak-anak Sekolah Dasar. Para penonton pun terhibur melihat tingkah lucu para peserta.