Tari Kandagan, Sisi Maskulin dalam Tari Putri Sunda - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

1139_thumb_Tari_Kadagan_dibawakan_oleh_satu_atau_lebih_penari_wanita_dengan_gerak_tari_yang_enerjik_edit.jpg

Tari Kandagan, Sisi Maskulin dalam Tari Putri Sunda

Maskulinitas tersebut terlihat dalam sikap gerak, kepala, badan, kaki dan tangan yang digunakan dalam tari ini.

Kesenian
Tagar:

Tari Kandagan tergolong tari kreasi baru dalam ranah seni tari Sunda. Tari ini merupakan pengembangan dari tari Renggarini, kreasi salah satu maestro tari Sunda, Raden Tjetje Somantri pada tahun 1957. Tari Renggarini sendiri awalnya diberi nama tari topeng Wadon. Akan tetapi karena dianggap nama ini kurang representatif, namanya diganti menjadi ‘Renggarini’, yang kurang lebih berarti wanita yang enerjik.

Kandagan sendiri berarti wadah untuk menyimpan perhiasan dan barang berharga. Nama Kandagan dimaksudkan bahwa tari ini merupakan kumpulan berbagai gerakan tari yang indah. Tarian yang memerlukan keterampilan dan latihan keras ini, ditampilkan baik secara tunggal maupun berkelompok. Dalam mempersiapkan diri, para penari Kandagan pemula perlu melakukan rangkaian olah badan dan persiapan tari.

baca : kampung adat sunda dukuh

Tari Kandagan memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan tarian seperti Jaipong dan tari merak yang tergolong tari putri atau tari yang dibawakan oleh penari wanita. Seperti juga tari Renggarini, tari Kandagan tergolong tari putri yang gagah. Karena itulah unsur maskulinitas lebih ditonjolkan dalam gestur para penarinya. Maskulinitas tersebut terlihat dalam sikap gerak, kepala, badan, kaki dan tangan yang digunakan dalam tari ini.

Gambaran Kearifan Lokal Masyarakat Sunda dalam Tari Kamonesan

Meskipun dalam hal gestur terdapat banyak kesamaan antara tari Renggarini dengan Tari Kandagan, tetapi kedua tari ini memiliki banyak perbedaan dalam kostum yang digunakan. Penari Kandagan menggunakan siger dengan rambut gambuh kecil, baju tutup kutung berkerah hitam, dan sanggul disertai tata rias kandagan. Adapun tari Renggarini menggunakan hiasan kepala yang merupakan pengembangan desain iket, berbaju kebaya kutung merah tua dan tidak menggunakan sanggul.

Tagar:
Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya