Cari dengan kata kunci

tallo_1200.jpg

Sowan Sejenak ke Makam Para Raja Tallo

Di situs pemakaman Raja-raja Tallo terdapat sekitar 78 makam – tapi hanya beberapa makam saja yang mampu diidentifikasi.

Pariwisata

Selain terdapat bangunan-bangunan bersejarah seperti masjid, monumen, dan museum, Sulawesi Selatan pun memiliki situs bersejarah berupa makam keluarga Raja-raja Tallo. Makam bersejarah ini terletak 7 km ke arah utara dari pusat Kota Makassar, tepatnya di Jalan Sultan Abdullah Raya, Kabupaten Tallo. Mungkin belum banyak orang yang mengetahui bahwa Kerajaan Tallo merupakan pecahan dari Kerajaan Gowa. Kerajaan Tallo juga merupakan salah satu kerajaan yang paling berpengaruh dan menjadi peletak dasar kejayaan Makassar di awal abad ke-7.

Memasuki kawasan makam, pengunjung akan disambut pepohonan rindang dan berbagai bunga yang bermekaran. Melihat suasana yang demikian, tempat ini lebih cocok disebut sebagai taman ketimbang makam. Apalagi, di bagian depan berderet makam yang bentuknya menyerupai candi. Secara garis besar, bentuk makam di pemakaman ini terdiri dari tiga jenis.

Jenis pertama terdapat di bagian depan makam. Makam-makam ini didominasi batu-batuan dengan bentuk yang menyerupai candi. Di bagian tengah, makam lebih berbentuk seperti rumah lengkap dengan kubahnya, setiap makam dikunci sehingga tidak sembarangan orang bisa masuk ke dalamnya. Sementara, di bagian yang lain, makam-makam berbentuk seperti biasa; terdapat pembatas batu dan batu nisan di bagian kepala.

Menurut penjaga makam, di situs pemakaman Raja-raja Tallo terdapat sekitar 78 makam – tapi hanya beberapa makam saja yang mampu diidentifikasi. Menurut papan nama yang ada di depan pintu masuk situs bersejarah ini, terdapat 21 nama raja yang dimakamkan di sini. Diantara makam yang mampu diidentifaksi antara lain I Maalingkang Daeng Manyonri (Abdul Kadir), yaitu Raja Tallo pertama yang memeluk agama Islam.

Menyambangi situs makam Raja-raja Tallo mendatangkan sensasi tersendiri. Selain mendapat informasi mengenai Kerajaan Tallo, pengunjung juga bisa bersantai sambil menikmati udara sejuk dan rerindang pepohonan. Diperlukan perhatian lebih untuk menjaga dan melestarikan benda cagar budaya ini, agar generasi penerus tahu sejarahnya. Karena, bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu sejarahnya.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds