Pura Jagat Karana, Destinasi Religi di Kota Pahlawan - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

pura-jagat-karana-1290.jpg

Pura Jagat Karana, Destinasi Religi di Kota Pahlawan

Pura ini mulai dibangun pada tahun 1968. Memiliki luas area sekitar 7.703 m2, pura ini selalu ramai dikunjungi umat Hindu untuk melakukan sembahyang. Inilah Pura Jagat Karana, salah satu pura yang menjadi destinasi wisata religi di kota Pahlawan.

Pariwisata

Pura ini mulai dibangun pada tahun 1968. Memiliki luas area sekitar 7.703 m2, pura ini selalu ramai dikunjungi umat Hindu untuk melakukan sembahyang. Inilah Pura Jagat Karana, salah satu pura yang menjadi destinasi wisata religi di kota Pahlawan.

Pura Agung Jagat Karana terletak di Jalan Lumba-Lumba No.1 Surabaya. Pura ini memiliki 3 bangun utama yang terdiri dari Mandala Utama (Jeroan), Mandala Madya (Jaba Tengah), dan Mandala Nista (Jaba Luar). Pura ini mulai digunakan sebagai tempat ibadah saat diresmikan pada 29 November 1969 atau bertepatan dengan hari Saraswati. Peresmian pura ini dilakukan oleh Kepala Staf KODAMAR V Komodor Laut R. Sahiran.

Begitu menginjakan kaki di halaman kompleks pura, pengunjung akan melihat dinding yang mengelilingi pura ini. Melangkah masuk lebih ke dalam, pengunjung akan melintasi lantai yang terbuat dari paving. Di sepanjang jalan menuju pura, pengunjung dapat melihat aneka bunga yang dapat menyegarkan mata saat melihatnya.

Lokasi pura yang berada jauh dari keramaian membuat suasana di sekitar area pura terasa sangat tenang. Hal ini membuat orang yang melakukan ibadah sembahyang akan lebih khidmat. Selain menjadi tempat ibadah, pura ini juga menjadi area wisata religi yang tidak hanya dikunjungi umat Hindu, namun juga oleh umat-umat lainnya.

Di Surabaya sendiri, pura ini sering menjadi pusat kegiatan umat Hindu. Seperti saat Hari Raya Nyepi misalnya, di pura ini diselenggarakan berbagai perayaan seperti nancep karya, upacara melasti (upacara di pinggir pantai untuk menyucikan diri), tawur panca sata, dan ngembak geni (berdoa untuk diberi kebaikan dan dihapuskan dosa).

Baca juga: Pura Gua Lawah, Persemayaman Kepala Sang Naga Basuki Penyeimbang Alam

[Tauhid/IndonesiaKaya]

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya