Monumen Yesus Memberkati: Ikon Religi Megah di Manado - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

HP-PI-04-HEADPHOTO-YESUS

Monumen Yesus Memberkati: Ikon Religi Megah di Manado

Patung Yesus yang tampak melayang di atas Manado ini bukan sekadar ikon religi, tetapi jejak visi dan cinta pada sebuah kota.

Pariwisata

Kota Manado, Sulawesi Utara, dikenal dunia berkat alamnya yang memukau. Selain Taman Laut Bunaken yang kaya biota laut dan selalu ramai wisatawan, kota ini juga memiliki ikon religi yang tak kalah menarik: Monumen Yesus Memberkati, patung raksasa yang kerap disamakan dengan Cristo Redentor di Rio de Janeiro, Brasil.

Monumen tersebut berada di Jalan Ring Road Trans Sulawesi, tepatnya di dalam kawasan perumahan Citraland. Jaraknya sekitar 15 menit dari pusat kota, membuatnya mudah dijangkau sekaligus menjadi salah satu titik paling ikonik di Manado.

Patung Yesus pada monumen ini memiliki kemiringan 35 derajat sehingga tampak seolah melayang di udara. Wajahnya menghadap ke utara, dengan kedua tangan terangkat dan diarahkan ke bawah, seakan memberikan berkat bagi warga Manado dan sekitarnya. Dari samping, jubah yang dikenakan tampak berkibar seperti tertiup angin, menambah kesan dramatis pada sosoknya.

Patung Yesus pada monumen ini memiliki kemiringan 35 derajat sehingga tampak seolah melayang di udara.

Di area sekitarnya, beberapa patung kecil malaikat penjaga turut memperkuat suasana religius yang ingin dihadirkan.

Pembangunan Monumen Yesus Memberkati diprakarsai oleh pengusaha ternama Ir. Ciputra dan menghabiskan biaya sekitar 5 miliar rupiah. Monumen ini kerap disebut sebagai “kado” Ciputra untuk Kota Manado. Alasannya cukup personal: pendiri Ciputra Group tersebut menghabiskan masa remajanya di kota ini. Setelah tinggal di Gorontalo, ia menetap di Manado sejak 1950 hingga lulus SMA pada tahun 1954.

“Manado begitu ramah dan hangat. Saya menikmati setiap detik di kota ini,” kata Ciputra dalam biografinya, Ciputra: The Entrepreneur karya Alberthiene Endah.

Dikutip laman Citraland Winangun Manado, inspirasi pembuatan Monumen datang pada 2005. Ketika itu Ciputra pergi ke proyek perumahan Citraland di Manado, setelah sebelumnya menghadiri acara seminar Pendidikan Kristiani untuk Bangsa yang diselenggarakan Asosiasi Yayasan Untuk Bangsa di Manado.

Inspirasi pembuatan Monumen datang pada 2005.

Di lokasi kavling Royal Highland, istri Ciputra, Dian Sumeler, berencana membangun guest house untuk keluarga. Lokasinya berada di puncak bukit tertinggi. Dari sana pemandangan kota dan laut Manado terlihat jelas. Ketika berada di lokasi tersebut, muncullah ide dari Ciputra. Dia berkata:

“Bila di tempat ini saya membangun villa untuk keluarga saya maka hanya beberapa hari dalam setahun saya, keluarga, dan teman-teman menikmati lokasi ini dan hanya beberapa orang saja yang dapat menikmatinya. Namun bila di tempat ini saya membangun sebuah patung Tuhan Yesus, maka akan banyak orang yang datang setiap hari untuk menikmati keindahan kota Manado sambil mengingat kembali cinta kasih Tuhan Yesus kepada umat manusia.”

Setelah itu, Ciputra mulai merealisasikan idenya. Dia membuat perencanaan tentang bentuk, posisi tubuh, serta ekspresi patung. Dari sekian banyak patung Yesus di seluruh dunia, kebanyakan mengambil bentuk Yesus sedang disalib. Ciputra ingin membuat patung yang berbeda. Maka dipilihlah postur Yesus yang seakan sedang melayang turun untuk menjumpai manusia, memanggil manusia untuk datang kepada-Nya dan kemudian memberkati.

Dari sekian banyak patung Yesus di seluruh dunia, kebanyakan mengambil bentuk Yesus sedang disalib. Ciputra ingin membuat patung yang berbeda.

Dalam proses pembuatannya, Ciputra selalu mendampingi para seniman. Setelah mendapat bentuk yang diinginkan, terutama dari sisi ekspresi, bentuk, dan estetika, pengerjaan patung mulai dilakukan. Pemahatan dilakukan di Jakarta, sementara pemasangan langsung di Citraland Manado.

Monumen Yesus Memberkati diresmikan Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang sebagai rangkaian perayaan syukuran satu tahun Citraland pada 2 November 2007.

“Di tempat inilah saya bisa mewujudkan kerinduan itu. Adalah harapan dan doa saya monumen ini menjadi berkat besar bagi masyarakat Manado, Sulawesi Utara dan menjadi tujuan wisata bagi masyarakat seluruh Nusantara serta mancanegara. Cita-cita saya, karya patung Tuhan Yesus Memberkati merupakan sebuah karya yang akan paling saya kenang di dalam hidup saya sebagai tanda ungkapan cinta kasih yang paling dalam kepada Tuhan saya,” kata Ciputra.

Di lokasi monumen ini juga terdapat ikon Citraland lainnya yaitu Big Ben Tower.

Rita Harahap dalam Telusur Manado menjelaskan bahwa monumen ini memiliki kemiringan 20 derajat, tinggi sekitar 30 meter, terbuat dari bahan dasar fiber, dan ditopang rangkaian besi baja. “Di lokasi monumen ini juga terdapat ikon Citraland lainnya, yaitu Big Ben Tower,” tulis Rita.

Dari atas bukit, replika Big Band Tower lengkap dengan hilir mudik kendaraan di jalur ring road tersaji di depan mata.

Di dalam majalah Notredame Edisi No. 24, Oktober-Desember 2018, disebutkan bahwa Monumen Yesus Memberkati dibuat dari 25 ton serat logam dan 35 ton baja. “Tujuan dibangun monumen ini tidak ditujukan untuk umat mayoritas Manado namun sebagai simbol kerukunan umat beragama.”

Tak hanya dipandang sebagai karya seni yang megah, banyak wisatawan menjadikannya sebagai tujuan wisata religi.

Monumen Yesus Memberkati telah menjadi salah satu ikon terbesar Manado dan Sulawesi Utara. Tak hanya dipandang sebagai karya seni yang megah, banyak wisatawan menjadikannya sebagai tujuan wisata religi. Kompleks monumen ini terdiri dari tiga elemen utama: Patung Yesus Memberkati, Jalan Salib, dan Plaza Getsemani—setiap bagiannya menghadirkan pengalaman rohani dan visual yang berbeda.

Jalan Salib menjadi salah satu bagian yang paling menggugah. Di sepanjang akses menuju patung, pengunjung akan melewati replika perjalanan Yesus menuju penyaliban. Terdapat 14 titik pemberhentian lengkap dengan plakat kisah penderitaan-Nya, memberi ruang untuk berhenti sejenak sambil merenungkan setiap adegan. Perjalanan ini cukup menantang karena dari pintu masuk terdapat sekitar 200 anak tangga berkelok yang harus didaki untuk mencapai lokasi patung.

Monumen juga dapat dinikmati dari dalam kompleks perumahan Citraland. Dari titik ini, tampak depan patung terlihat jelas, ditemani panorama Gunung Klabat, Bunaken, Pulau Manado Tua, dan lanskap Kota Manado. Jika mengambil rute ke jalan utama, pengunjung bisa melihat sisi patung yang berdiri miring dengan jubah yang seolah berkibar tertiup angin—sudut yang menghadirkan kesan dramatis khas Monumen Yesus Memberkati.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

  • Alberthiene Endah. Ciputra: The Entrepreneur. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2018.
    “Monumen Tuhan Yesus Memberkati”, www.citralandwinangunmanado.com.
    Notredame Edisi No. 24, Oktober-Desember 2018.
    Rita Harahap. Telusur Manado. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2015.