Mengenang Korban Pertempuran Selat Nasik di Monumen Perjuangan Rakyat Mendanau

Di sekitar monumen ini dahulu terjadi pertempuran antara warga Selat Nasik dengan Belanda yang coba masuk ke wilayah ini melalui Petaling.

Pariwisata

Tagar:

Bangka Belitung, Kemerdekaan RI, Monumen, Pariwisata, Selat Nasik

Artikel Terbaru

Pustaka Indonesia

Wayang Potehi, Persenyawaan Budaya Tionghoa dan Nusantara

Tokoh Indonesia

Rahayu Supanggah: Maestro yang Menggemakan Gamelan di Panggung Dunia

Pustaka Indonesia

Kawah Ijen, Danau dan Kaldera Terindah di Atas Awan

Pustaka Indonesia

Naniura, Sashimi ala Indonesia Hidangan Raja dari Tano Batak

Menara ini dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam pertempuran Selat Nasik

Nama-nama pahlawan yang gugur dalam pertempuran di Selat Nasik atau yang lebih dikenal dengan Kejadian Mendanau

Pada bagian atas menara terdapat bentuk tangan manusia sedang mengepal bendera sebagai lambang perjuangan

Batu peresmian Menara Perjuangan Rakyat Mendanau yang diresmikan pada tahun 2004

Menara Perjuangan Rakyat Mendanau yang berada di perempatan Selat Nasik yang dahulu menjadi lokasi pertempuran melawan Belanda

Pada bagian tengah menara terdapat relief yang menggambarkan kekejaman penjajah Belanda kepada rakyat Selat Nasik

Menara ini dibangun untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam pertempuran Selat Nasik

Nama-nama pahlawan yang gugur dalam pertempuran di Selat Nasik atau yang lebih dikenal dengan Kejadian Mendanau

Pada bagian atas menara terdapat bentuk tangan manusia sedang mengepal bendera sebagai lambang perjuangan

Batu peresmian Menara Perjuangan Rakyat Mendanau yang diresmikan pada tahun 2004

Menara Perjuangan Rakyat Mendanau yang berada di perempatan Selat Nasik yang dahulu menjadi lokasi pertempuran melawan Belanda

Pada bagian tengah menara terdapat relief yang menggambarkan kekejaman penjajah Belanda kepada rakyat Selat Nasik

Monumen Perjuangan Rakyat Mendanau 1945, begitu monumen ini disebut. Di sekitar monumen ini dahulu terjadi pertempuran antara warga Selat Nasik dengan Belanda yang coba masuk ke wilayah ini melalui Petaling, pelabuhan di Selat Nasik. Pertempuran yang selalu diperingati warga Selat Nasik sebagai Kejadian Mendanau.

Monumen Perjuangan Rakyat Mendanau 1945 ini dibangun untuk mengenang para korban pertempuran yang terjadi pada 14 Desember 1945. Monumen yang terletak di Simpang Empat, Selat Nasik, ini memiliki tinggi sekitar 3 meter. Pada bagian atas monumen berbentuk tangan manusia yang sedang menggenggam bendera dengan bambu.

Di bagian bawah monumen ini juga terdapat nama-nama warga yang gugur dalam pertempuran tersebut. Ada 12 nama warga yang tertera di bagian tubuh monumen ini.

Hingga kini, warga Selat Nasik setiap tanggal 14 Desember selalu mengadakan upacara di sekitar monumen untuk mengenang peristiwa paling heroik di tempat ini. Di monumen ini juga menjadi pusat tradisi Marastaun yang diadakan selama satu minggu penuh.

Cari dengan kata kunci