Wihara Buddhayana: Surga Kecil bagi Umat Tao di Tomohon - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

vihara_buddhayana_1290.jpg

Wihara Buddhayana: Surga Kecil bagi Umat Tao di Tomohon

Di antara arsitektur gereja yang menjulang tinggi, wihara ini berdiri anggun dengan gaya arsitektur Tionghoa yang khas, menjadi oase ketenangan di tengah keramaian.

Pariwisata

Berjalan menyusuri Jalan Raya Tomohon, kita akan tiba di kawasan Kakaskasen, sebuah kawasan yang diapit oleh Gunung Lokon dan Mahawu. Di sini, di antara deretan gereja yang megah, berdirilah Wihara Buddhayana, satu-satunya wihara Tao yang menjadi permata tersembunyi di Kota Tomohon.

Wihara Buddhayana, yang telah berdiri sejak tahun 1980-an, baru diresmikan secara resmi pada tahun 2009 oleh Gubernur Sulawesi Utara, Sarundajang. Peresmian ini seakan menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Minahasa telah lama hidup dalam keberagaman. Sejak memasuki kompleks wihara, pengunjung akan disambut oleh deretan 18 patung Lohan yang melambangkan 18 arhat atau pendosa yang telah mencapai pencerahan.

Wihara Buddhayana, berdiri sejak 1980-an, baru diresmikan pada 2009.

Patung-patung Lohan berwarna emas tersebut dibuat dengan cita rasa seni yang begitu tinggi dengan gestur yang mewakili karakternya masing-masing. Ke-18 patung Lohan tersebut antara lain, Nantimiloto, Angida, Pindola, Pantha The Elder, Asita, Nagasane, Pantha The Younger, Rahula, Gobaka, Nakula, Vanavasa, Fajraputra, Bodhidarma, Katikam Nadimitra, Kanaka The Bharadavaja, The Vatsa, dan Pindola The Bharadavaja. Patung-patung Lohan tersebut menjadi sangat menarik dengan latar belakang keindahan Gunung Lokon yang memukau.

Sementara itu, di seberang patung Lohan berdiri bangunan utama wihara yang biasa disebut dengan Istana Dewi Kwan Im. Pada altar Istana Dewi Kwan Im terdapat patung Buddha dengan ukuran besar. Tepat di depannya, terdapat patung Dewi Kwan Im dengan ukuran yang lebih kecil. Pada altar inilah umat Buddha biasa beribadah memohon berkah dari Tuhan.

Pada altar Istana Dewi Kwan Im terdapat patung Buddha dengan ukuran besar.

Uniknya, pengunjung yang memasuki Istana Dewi Kwan Im dipersilakan untuk melakukan ramalan Ciam Si. Mereka dapat mengambil salah satu dari banyak gulungan kertas yang tersedia dalam sebuah wadah. Di dalam setiap gulungan, terdapat kata-kata bijak yang oleh umat Buddha diyakini sebagai petunjuk untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

Bagian lain yang menarik dari Wihara Buddhayana adalah Pagoda Ekayana. Pagoda bertingkat delapan ini juga menjadi tempat ibadah umat Buddha. Yang lebih menarik lagi, pengunjung diperbolehkan memasuki pagoda dan menikmati pemandangan Gunung Lokon yang indah dari lantai paling atas.

Pagoda Ekayana, bagian menarik dari Wihara Buddhayana, adalah pagoda bertingkat delapan yang menjadi tempat ibadah umat Buddha.

Bersebelahan dengan Pagoda Ekayana, pengunjung akan menemukan sebuah kolam yang indah dengan air mancur menari. Kolam ini, yang dianggap sebagai sumber keberuntungan dan rezeki, dihiasi oleh patung unik berupa katak raksasa berkepala naga. Di sekeliling kolam, prasasti-prasasti kuno terukir dengan doa-doa yang memohon berkah berupa panjang umur, kekayaan, dan kebahagiaan. Sebagai bentuk penghormatan dan harapan, banyak umat Buddha yang melemparkan koin ke dalam kolam sambil khusyuk memanjatkan doa.

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya