Sekilas, penampilan dari buah yang berbentuk bulat dan berwarna kuning dengan beberapa bercak hitam di sekitarnya ini mirip duku. Buah yang umumnya bergerombol bersama dalam satu tangkai ini bisa ditemui hampir di seluruh daratan Maluku dan dapat tumbuh subur di semua wilayah dataran. Terlihat biasa namun ternyata istimewa, buah khas Maluku ini bernama langsat.
Langsat memang masih satu keluarga dengan duku dengan nama latin Lansium domesticum. Walau punya banyak kemiripan dari tampak luar, namun langsat memiliki banyak perbedaan signifikan dengan duku yang biasa kita temui. Dari pohonnya, langsat tampak lebih kurus dibandingkan pohon duku yang rimbun dan berdaun lebat. Batang langsat tidak sebesar duku dan memiliki percabangan tegak dengan daun berwarna hijau tua. Perbedaan berikutnya, ada pada buahnya yang memiliki kulit lebih tipis daripada duku.
Selain itu, langsat memiliki rasa yang lebih asam dan kandungan getah yang lebih banyak daripada duku. Hal ini membuat buah langsat menjadi lebih cepat busuk ketika dipetik dari pohonnya. Umumnya, dalam waktu sekitar 3 hari, kulit buah langsat akan menghitam walau rasa buahnya masih terasa enak.
Dalam hal kalori, mineral, dan zat besi, buah langsat setingkat lebih tinggi bila dibandingkan dengan apel atau jeruk.
Meski secara kasat mata, buah duku tampak lebih unggul dari buah langsat, namun langsat memiliki kandungan kalori dan vitamin yang cukup tinggi. Dalam 100 gram buah langsat, terkandung 70 kalori, 1 gram protein, 0,2 gram lemak, 13 gram karbohidrat, 0,7 gram mineral, 18mg kalsium, 9 mg fosfor, dan 0,9 zat besi. Dalam hal kalori, mineral, dan zat besi, buah langsat juga setingkat lebih tinggi bila dibandingkan dengan apel atau jeruk.
Dilihat dari kandungan nutrisi yang sangat tinggi, buah langsat tentu memiliki manfaat yang luar biasa bagi tubuh manusia. Tak hanya itu, menurut beberapa penelitian, buah langsat juga memiliki manfaat sebagai pendukung kehidupan manusia. Konon, buah ini sangat baik untuk Anda yang sedang menjalani diet. Serat dan kandungan kalori di dalamnya dapat memperlancar pencernaan dan memberi ekstra tenaga, tanpa Anda harus mengonsumsi banyak makanan. Kulit buahnya yang lebih tipis dari duku pun memiliki kandungan antioksidan yang berfungsi untuk mencegah pertumbuhan sel kanker.
Kulit batang kayu pohon langsat dapat digunakan sebagai obat anti gigitan serangga.
Tak hanya itu, bubuk biji buah langsat juga dapat digunakan sebagai obat demam dengan cara menumbuk dan menyeduhnya di air panas untuk diminum. Kulit batang kayu pohon langsat bahkan dapat digunakan sebagai obat anti gigitan serangga. Dengan sedikit sentuhan teknologi pangan, buah langsat pun dapat diolah menjadi selai atau bahan dasar pembuatan dodol dan pudding. Begitu banyak manfaat yang didapat dari buah sederhana ini.
Buah langsat termasuk buah-buahan tropis yang hanya akan tumbuh baik di wilayah tropis seperti Indonesia. Kita perlu bersyukur memiliki buah endemik seperti langsat, karena pada kenyataannya, banyak sekali manfaat dan kegunaan dari buah yang menyerupai duku ini. Langsat adalah satu dari sekian banyak jenis buah yang tumbuh di Maluku dan inilah salah satu keunggulan yang dimiliki dunia tanaman dari Maluku. Ketika masyarakat Indonesia mengetahui kelebihan dari buah sederhana yang luar biasa ini, maka sudah sepatutnya kita memaksimalkan potensi langsat untuk mendukung kehidupan Indonesia ke arah yang lebih baik. [Phosphone/IndonesiaKaya]