Nikmatnya Sajian Sederhana dari Sumatra Barat, Lamang Katan - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

Lamang_Katan_1200.jpg

Nikmatnya Sajian Sederhana dari Sumatra Barat, Lamang Katan

Dibalut daun pisang, dibakar di dalam bambu, lamang katan jadi makanan sederhana dengan cita rasa istimewa dari Minangkabau.

Kuliner

Untuk segi warisan kuliner, Sumatra Barat boleh dibilang jadi salah satu daerah dengan sajian makanan yang paling menggugah selera. Berbagai sajian khas dari tanah Minang ini jadi favorit banyak orang. Tidak hanya makanan utamanya, tapi juga makanan ringan dan camilannya. Salah satu makanan ringan istimewa, yang sebetulnya terbilang padat juga, adalah lamang katan. Meski terbilang sangat sederhana, hidangan ini punya cita rasa yang mampu memikat lidah dan hati setiap penikmatnya.

Lamang menggoda dengan cita rasa gurih dan tekstur lengket yang lezat. Makanan ini terbuat dari beras ketan atau pulut yang dimasak dengan metode unik, yakni dibakar dalam seruas bambu. Lamang merupakan hidangan tradisional yang ditemui di wilayah budaya Melayu, mencakup Semenanjung Melayu, Sumatra, dan Kalimantan. Namun, Minangkabau di Sumatra Barat adalah salah satu tempat di mana lamang telah berkembang menjadi hidangan kuliner lokal yang kaya akan tradisi.

BACA: gulai tengkleng

Bahan-bahan dasar dalam pembuatan lamang cukup sederhana, hanya terdiri dari beras ketan, santan, dan sedikit garam. Alat-alat yang diperlukan meliputi daun pisang dan ruas bambu dengan panjang sekitar 40-70 cm dan berdiameter 7-15 cm.

Bahan-bahan dasar dalam pembuatan lamang cukup sederhana, hanya terdiri dari beras ketan, santan, dan sedikit garam.

Proses pembuatan lamang dimulai dengan mencuci dan meniriskan beras ketan, lalu mencampurnya dengan santan. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam bambu yang telah dilapisi dengan daun pisang. Bambu tersebut kemudian dibakar hingga beras ketan di dalamnya matang. Setelah matang, lamang pun siap disajikan.

Variasi Penyajian Lamang

Lamang biasanya disajikan dengan dua varian rasa utama, yaitu manis dan asin. Tergantung pada daerahnya, hidangan ini mungkin disantap dengan beragam pelengkap yang memberikan sentuhan unik pada rasa lamang tersebut. Lamang manis seringkali dihidangkan dengan selai, gula merah cair, parutan kelapa (kinca), durian, atau srikaya. Di sisi lain, lamang asin disajikan bersama rendang, telur, atau bahan pelengkap lainnya.

Di Minangkabau, ada juga varian lamang dengan sentuhan asam, yang menggabungkan lamang dengan tapai ketan hitam. Kudapan yang dikenal sebagai lamang tapai ini biasanya ramai dinikmati di kala Hari Raya Lebaran.

Di Minangkabau, ada juga varian lamang dengan sentuhan asam, yang menggabungkan lamang dengan tapai ketan hitam.

Seiring berjalannya waktu, lamang telah mengalami perkembangan dan variasi yang beragam. Di Pasar Raya Kota Padang, misalnya, terdapat setidaknya empat jenis lamang yang ditawarkan, termasuk lamang ketan putih dan lamang ketan hitam yang memiliki rasa asin atau gurih. Ada juga lamang dengan potongan pisang yang memberikan rasa manis dan aroma khas. Lamang dengan isian kinca atau campuran gula merah dan parutan kelapa di bagian tengahnya, yang juga dikenal sebagai lamang baluo dalam bahasa Minang, adalah varian lain yang juga tidak boleh dilewatkan.

Di kota lain, seperti Jakarta dan sekitarnya misalnya, beberapa pasar tradisional memiliki pedagang yang menjual lamang katan. Restoran atau warung makan yang menghidangkan sajian khas Nusantara atau khas Sumatra Barat juga bisa menjadi tempat untuk menikmati lamang katan. Selain itu, lamang katan juga bisa dijumpai di berbagai acara kuliner atau festival makanan.

Lamang bukan hanya merupakan kudapan lezat yang menggugah selera, tetapi juga mencerminkan keragaman kuliner dan tradisi di wilayah-wilayah yang mencintai cita rasa gurih dan legendaris ini. Makanan ini mempertahankan nilai budaya dan kelezatan seiring berjalannya waktu, membuatnya menjadi hidangan yang terus memikat lidah orang-orang di Indonesia.

Lamang bukan hanya merupakan kudapan lezat yang menggugah selera, tetapi juga mencerminkan keragaman kuliner dan tradisi di wilayah-wilayah yang mencintai cita rasa gurih dan legendaris ini.

Jika ingin mencoba untuk membuat lamang katan sendiri, bahannya sangat mudah disiapkan. Tinggal menyiapkan beras ketan dan santan dengan perbandingan satu liter santan untuk satu kilogram beras ketan. Selain itu, siapkan juga sedikit garam, daun pisang, dan buluh bambu.

Cara pembuatannya dimulai dengan mencuci beras ketan dan direndam selama 3 jam. Setelah itu, tiriskan beras ketan dengan baik. Di mangkuk lain, campurkan santan dan garam yang kemudian diaduk rata. Siapkan bambu dan tutup bagian dalamnya dengan daun pisang.

Masukan beras ketan ke dalam bambu, lalu tambahkan santan. Untuk takarannya, masukkan beras ketan hingga kurang lebih setengah atau 3/4 bambu (tergantung ukuran bambu), lalu masukkan santan sampai bambu terisi penuh. Langkah berikutnya, tata bambu untuk dipanggang dalam posisi tegak di atas api.

Saat proses pemanggangan, perhatikan untuk membalik bambu ketika satu sisi sudah layu. Proses ini dilakukan selama kurang lebih 3 jam. Setelah selesai dibakar, biarkan bambu mendingin. Selanjutnya, belah bambu dan keluarkan lemangnya. Potong-potong dan siapkan lamang sesuai selera sebelum disajikan.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya

  • kompasiana, kompas.com, harian haluan, gudang ilmuku