Kabupaten Sumba Timur, dengan ibu kota Waingapu, dikenal dengan semboyan “Matawai Amahu Pada Njara Hamu” yang berarti mata air yang jernih dan padang rumput kuda yang hijau. Julukan ini menggambarkan kekayaan alam Sumba Timur dengan tepat. Meski didominasi musim kemarau yang lebih panjang dari musim hujan, wilayah ini memiliki sumber mata air yang mengalir indah di antara perbukitan eksotiknya. Salah satunya adalah Bendungan Kambaniru—atau Bendungan Lamba Napu menurut sebutan masyarakat setempat—yang terletak di Kelurahan Lamba Napu, Kecamatan Kambera, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
Bendungan Kambaniru merupakan yang terbesar di Sumba Timur, dengan cakupan irigasi hampir 1.440 hektare.
Bendungan ini dibangun untuk mengairi lahan persawahan di wilayah Mauliru, Kawangu, dan Kambaniru. Diresmikan pada 8 September 1992, Bendungan Kambaniru merupakan yang terbesar di Sumba Timur, dengan cakupan irigasi hampir 1.440 hektare. Sekitar 1.000 hektare dialokasikan untuk sawah, sementara sisanya dimanfaatkan untuk tanaman palawija. Namun, saat musim kemarau, debit air menurun drastis sehingga cakupan irigasi pun berkurang. Selain sebagai sumber air, bendungan ini juga menjadi habitat ikan air tawar, dan masyarakat bebas memancing di sana.
Akses Menuju Lokasi Wisata
Akses menuju Bendungan Kambaniru cukup mudah dan hanya berjarak sekitar 10 km dari pusat Kota Waingapu. Pengunjung tak perlu khawatir tersesat—cukup mengikuti papan penunjuk arah atau bertanya kepada penduduk setempat.
Dari Waingapu, arahkan kendaraan ke persimpangan dan belok kiri menuju bendungan. Sepanjang perjalanan, pengunjung akan disuguhi pemandangan hamparan sawah, perbukitan, serta kuda dan sapi milik warga. Sekitar 15 menit berkendara dari pertigaan, gemuruh aliran air dari ketinggian akan menyambut pengunjung di sisi kiri jalan—menandakan telah sampai di Bendungan Kambaniru.
Keindahan Bendungan Kambaniru terletak pada latar belakang perbukitan hijau yang asri.
Karena belum tersedia angkutan umum yang langsung menuju Bendungan Kambaniru, pengunjung dapat menggunakan jasa ojek atau menyewa kendaraan dari Waingapu. Biaya sewa mobil dalam kota berkisar antara Rp300.000–Rp400.000 per hari, sementara sewa motor sekitar Rp100.000–Rp150.000 per hari.
Keindahan Bendungan Kambaniru terletak pada latar belakang perbukitan hijau yang asri. Perpaduan antara aliran air yang deras dan lanskap perbukitan menciptakan panorama yang memanjakan mata. Di atas aliran bendungan, terbentang jembatan besi yang menghubungkan dua desa di sekitarnya. Pengunjung dapat melintasi jembatan ini untuk menikmati pemandangan sungai dan bukit dari ketinggian.
Bagi pengunjung yang ingin melihat lebih luas, tersedia jalur pendakian ke salah satu bukit di sekitar bendungan untuk menikmati panorama 360 derajat. Udara yang sejuk dan gemuruh aliran air menciptakan suasana yang menenangkan dan membuat pengunjung betah berlama-lama. Selain itu, tersedia juga perahu nelayan lokal yang dapat disewa untuk menyusuri aliran sungai dan menikmati Bendungan Kambaniru dari sudut pandang yang berbeda.