Pulau Belitung dikenal sebagai negeri Laskar Pelangi. Novel karya Andrea Hirata ini tak hanya menginspirasi anak muda untuk mengejar mimpi, tetapi juga menonjolkan nilai kerukunan antar suku di Belitung. Nyatanya, masyarakat pulau Belitung memang ramah dan saling menjaga kerukunan antar umat beragama. Hal ini terlihat saat Febrian mengunjungi Kota Sijuk. Ada sebuah Klenteng Sijuk (klenteng tertua di Belitung) dan Masjid Al-Ikhlas (mesjid tertua di Belitung) yang berdiri saling tak berjauhan. Selain agama Islam dan Tionghoa, Sijuk bahkan memiliki perkampungan pendatang dari Bali yang kental dengan pengaruh agama Hindu.
Saat mengunjungi Belitung, menyeruput kopi di warung-warung yang ada di setiap sudut Kota Manggar juga menjadi wajib hukumnya. Dikenal sebagai kota 1001 kopi, kamu pun bakal diajak untuk menikmati tradisi ngopi masyarat Manggar di warung kopi legendaris, Warung Kopi Kong Djie. Tradisi lain yang harus dicoba saat berada di Belitung adalah bedulang atau tradisi kuliner unik yang memperlihatkan kearifan lokal.
Ya, Belitung memang memang kaya, baik dari sisi budaya maupun alamnya. Supaya jalan-jalan di Belitung semakin komplit, Febrian tak lupa mengajak kamu untuk melihat kesenian gambus, tari lesung panjang dan mengeksplor Pulau Lengkuas. Yuk, ikut tim Jurnal Indonesia Kaya menjelajahi Pulau Belitung dalam video ini!