Kerlip merupakan produksi ke-24 dari Teater Pandora dan merupakan pentas ke-4 Teater Pandora di panggung Galeri Indonesia Kaya. Mengusung semangat kemerdekaan dan pendidikan, Kerlip berusaha memaknai tema patriotisme dengan membawakan cerita tentang seorang guru.

Berkisah tentang kehidupan seorang pensiunan guru yang mulai ‘pikun’ di masa tuanya, di mana pada suatu pagi sebuah surat datang padanya; surat yang ditulis oleh sahabat lamanya yang meminta untuk dikunjungi olehnya. Hingga suatu “keanehan” terjadi. Keanehan yang sebenarnya telah dipersiapkan untuknya agar ia bisa terus memaknai dan mensyukuri tugas dan arti penting dirinya sebagai seorang guru.

Melalui pendekatan drama-komedi, Kerlip berusaha untuk mengangkat kisah kehidupan seorang guru sebagai “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”, yang turut membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu kebodohan dan kemalasan, dan yang turut menjalankan tugas Konstitusi untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa.” Dalam hal ini, peran para guru sama seperti seorang patriot di medan perang yang memberikan jiwa-raganya untuk mempertahankan kehidupan bangsanya.

Selain itu, Kerlip juga menghadirkan pesan tentang pentingnya kesadaran kita terhadap penyakit orang-orang di usia senja seperti demensia. Dan sebagai sebuah hiburan, Kerlip diharapkan dapat menjadi hiburan yang bermakna, yang mampu menyajikan drama keluarga yang sarat akan cinta, tawa, tangis, dan bahkan kadang perselisihan.

Lahir pada 24 September 2014, Teater Pandora adalah sebuah kelompok teater independen yang didirikan oleh mahasiswa dan alumni Universitas Indonesia dari berbagai fakultas. Berawal dari teater kampus di Fakultas Ilmu Budaya dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI, Pandora kini telah menjalani kiprahnya sebagai teater independen hampir selama satu dekade dan telah menghasilkan lebih dari 23 produksi pementasan, telah disaksikan oleh lebih dari 15.000 penonton, baik di atas panggung teater konvensional maupun panggung non-konvensional.