Dalam adat Minang, ada beberapa tradisi yang dilakukan saat bulan Ramadan, seperti manjalang, ziarah dan balimau. Manjalang, atau kunjung mengunjungi, biasanya dilakukan oleh pihak menantu perempuan mengunjungi rumah keluarga besar mertua sambil membawa beberapa makanan tradisional seperti lamang, apik ayam, dan beberapa kue. Hari ziarah datang seminggu sebelum bulan Ramadhan, dan area di sekitar pandan pakuburan tersebut menjadi ramai dan mereka bekerja secara gotong royong.

Tradisi lainnya bernama balimau, yang merupakan salah satu ritual yang populer dilakukan sehari sebelum bulan Ramadan datang, Tradisi ini menjadi kebiasaan turun-temurun sampai saat ini. Setelah melakukan ritual balimau, terdapat kebiasaan mengulaskan air yang telah diramu dari beberapa ragam bunga yang menghasilkan ciri khas wanigan, sebagai pertanda bahwa esok telah memasuki bulan Ramadan.

Balimau memiliki nilai-nilai spiritual di dalam diri masyarakat Minangkabau itu sendiri, yang kemudian menjadi inspirasi dalam pertunjukan kali ini. Peristiwa balimau yang istimewa dan hanya dilaksanakan satu tahun sekali, bersama beberapa peristiwa pengantar seperti manjalang dan ziarah dituangkan ke dalam sebuah konsep karya tari.

Tentang Penyelenggara

Pertunjukan kali ini merupakan karya dari Sanggar Seni Cahayo Bundo, menampilkan koreografi karya Filhamzah.