Kain ini menjadi salah satu kain khas Desa Sad’an, Malimbong Tobarana, Kabupaten Toraja Utara. Kain yang dibuat dengan kombinasi warna-warna cerah ini menjadi buah tangan khas Toraja yang diminati wisatawan. Inilah Paramba, salah satu kain yang sudah mulai langka keberadaannya.
Untuk membuat kain ini tidaklah mudah. Diperlukan waktu yang cukup lama membuat paramba dengan menggunakan alat tenun tradisional. Teknik-teknik pembuatannya pun lumayan sulit, benang-benang dengan warna cerah ditarik secara bergantian diantara bilah-bilah kayu.
Kain paramba menjadi salah satu warisan leluhur yang sudah mulai langka keberadaannya.
Selain berbentuk kain, paramba juga dibuat dengan aneka bentuk seperti tempat tisu dan tempat perhiasan. Kain ini dijual dengan harga yang bervariasi, dari Rp45.000 hingga jutaan rupiah, semua tergantung dari ukuran, bentuk, dan lama pembuatannya.
Kain paramba menjadi salah satu warisan leluhur yang sudah mulai langka keberadaannya. Mulai sedikitnya pengrajin yang mengerjakan kain ini menjadi salah satu faktor kain ini langka. Sudah saatnya kita sebagai generasi penerus melestarikan keberadaan kain ini sebelum kain ini perlahan-lahan punah dan hilang dari peredaran. [Tauhid/IndonesiaKaya]