Di dunia musik internasional, hanya ada segelintir nama asal Indonesia yang reputasinya mendapat pengakuan yang luas. Satu diantaranya adalah Avip Priatna, Konduktor muda Indonesia dengan segudang prestasi yang mendunia. Sepanjang karir bermusiknya, Avip telah membawa Parahyangan University Choir, Batavia Madrigal Singers dan Jakarta Chamber Orchestra memenangkan berbagai kejuaraan paduan suara dan orkestra internasional. Karena prestasinya tersebut, pria kelahiran Bogor, 29 Desember 1962 ini kerap mendapat kehormatan sebagai pembicara dan juri dalam berbagai kompetisi.
Avip merintis karirnya sebagai seorang konduktor semenjak kuliah di Universitas Parahyangan, Bandung. Disana ia menjadi konduktor untuk paduan suara almamaternya, Parahyangan University Choir hingga menyelesaikan pendidikan sarjananya di bidang Arsitektur di kampus tersebut. Bersama Parahyangan University Choir dan juga Batavia Madrigal Singers, Avip menyabet satu per satu penghargaan di kompetisi koor internasional. Beberapa diantaranya adalah memenangkan kompetisi di Arnhem, Belanda (1995), Arrezzo, Italia (1997), Linz, Austria (2000), International Choir Chamber di Marktoberdorf, Jerman (2003) dan sejumlah pagelaran rutin di Eropa.
Selepas sarjana, Avip memutuskan untuk memfokuskan diri di bidang musik dengan mengambil pendidikan di Hochschule fur Muzick und Darstellende Kunst di Vienna, Austria. Di institusi tersebut, ia menimba ilmu dari dua guru, yaitu Profesor Gunther Theuring pada bidang ‘choir conducting’ dan Leopold Hager pada bidang ‘orchestral conducting’.
Ia pun berhasil lulus dari institusi tersebut pada tahun 1998 dengan predikat ‘high distiction’. Semasa di Austria, ia juga sempat bergabung dengan berbagai paduan suara bergengsi, salah satu diantaranya menjadi asisten konduktor untuk Wiener Jeunesse Choir.
Prestasi lain yang pernah diukir Avip adalah menjadi konduktor tamu pada acara tahunan Orchestra Ensemble Kanazawa (OEK), Jepang pada tahun 2006. Dalam acara OEK bertajuk ‘A Summer Night of Romantic Masterworks’ pada tahun 2007, ia membawakan komposisi koor Carl Maria von Weber, yaitu ‘FreischÄ‚Ä?tz Overture’, ‘Clarinet Concerto nr. 1’ dan ‘Mass nr.1 in E flat Major’. Prestasi terbaik yang pernah diraihnya adalah membawa Batavia Madrigal Singers (BMS) meraih juara umum sekaligus menyandang predikat Konduktor terbaik dalam ajang ‘the 34th International May Choir Competition Prof. Georgi Dimitrov’ di Varna, Bulgaria pada bulan Mei 2012.
Ada mimpi yang belum tercapai, jadi konduktor pertunjukan opera. Kerumitannya tinggi dan memerlukan banyak antisipasi.
BMS meraih juara pertama dalam kategori ‘mixed choir’ dan meraih skor tertinggi pada kategori ‘chamber choir’. Atas prestasi ini, Avip Priatna bersama BMS berhak untuk mengikuti babak Grand Prix di Arrezzo, Italia pada tahun berikutnya. Ditengah deretan prestasinya, Avip masih memiliki mimpi yang belum tercapai, yaitu menjadi seorang Konduktor dalam sebuah pertunjukan Opera. Menurutnya, konduktor Opera memiliki tingkat kerumitan yang tinggi dan memerlukan banyak antisipasi. Dalam usianya yang masih terhitung muda, masih akan banyak pencapaian prestasi lain yang mungkin akan diraih oleh seorang Avip Priatna di masa yang akan datang. [TimIndonesiaKaya]