Adegan pembuka pertunjukan Teater Koma berjudul Inspektur JendralAkting memukau Sari Madjid dalam pertunjukan Inspektur JendralAnta Hinimba (Rangga Riantiarno) dan Walikota Ananta Bura (Budi Ros)Berkisah tentang peperangan yang terjadi antara negeri Astina dan negeri AmartaCanguk (Rita Matu Mona) dan Limbik (Tuti Hartati)Cuplikan adegan Inspektur Jendral dalam konferensi pers Teater KomaCuplikan adegan Inspektur Jendral persembahan Teater Koma di Galeri Indonesia KayaDesas-desus kedatangan Inspektur Jendral bersamaan dengan hadirnya seorang pemuda bernama Anta Hinimba yang tinggal di penginapanPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralIbukota Astinapura mengirimkan seorang Inspektur Jendral untuk menyelidiki kota kecil yang dipimpin walikota Ananta BuraKegelisahan rakyat menghadapi peperangan antara Amarta dan AstinaKekhawatiran mencekam di antara Walikota dan pejabat lainnya, sebab mereka semua korupTeater Koma menampilkan lakon Inspektur Jendral, karya klasik dari Rusia yang dikemas dengan konsep pewayanganSrikayon diperankan oleh Angga YastiSrikayon (Ratna Ully) dan Bunguk (Angga Yasti)Sita Mahendri (Ayumi Astriani), putri dari Walikota Ananta Bura (Budi Ros) dan Rara Srikandi (Sari Madjid)Semua pejabat berusaha menyuap Anta HinimbaRara Srikandi, istri walikota diperankan oleh aktris senior Sari MadjidPlitit (Daisy Lantang), Limbik (Tuti Hartati), Canguk (Rita Ratu Mona), Srikayon (Ratna Ully), dan Bunguk (Angga Yasti)Pertunjukan dikemas secara artistik dan menarik sehingga masyarakat terhibur dan juga teredukasiPementasan Inspektur Jendral disadur dari naskah teater klasik Rusia berjudul Revizor karya Nikolai GogolPara pemain dibalut dengan keindahan kostum warna-warni karya Rima Ananda Omar serta tata rias oleh Sena SukaryaNarasumber konferensi pers Teater Koma berfoto bersamaMasyarakat berusaha menyampaikan keluhan kepada penguasaLakon Inspektur Jendral merupakan produksi Teater Koma ke-142Konsistensi Teater Koma menginspirasi seniman muda Indonesia untuk terus berkaryaKonferensi pers Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralKonferensi Pers Teater Koma dalam lakon Inspektur Jendral di Galeri Indonesia KayaKeserasian gerak serta tari pertunjukan Inspektur Jendral ditata oleh Ratna UllyWalikota Ananta Bura diperankan oleh aktor senior Budi RosPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralPertunjukan Teater Koma dalam lakon Inspektur JendralBilly Gamaliel (Djarum Apresiasi Budaya), Ratna Riantiarno (Pimpinan Produksi), Nano Riantiarno (Sutradara), Tuti Hartati (Aktris Teater Koma), dan Taufan S Chandranegara (Penata Artistik)
Menyusul kesuksesan pagelaran Opera Ular Putih bulan April 2015 dan Sampek Engtay pada bulan Agustus yang lalu, Teater Koma yang didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya mempersembahkan lakon terbarunya diatas panggung dengan judul Inspektur Jendral yang juga merupakan produksi ke-142. Pentas ini digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Pasar Baru, mulai dari tanggal 6-15 November 2015.
“Teater Koma adalah salah satu teater yang hingga saat ini masih aktif memproduksi karya seni pertunjukan. Selama 38 tahun berkiprah, Teater Koma telah banyak melahirkan para seniman berbakat dan produktif mengembangkan seni pertunjukan Indonesia. Konsistensi yang dihadirkan oleh Teater Koma terbukti menginspirasi para seniman muda Indonesia untuk senantiasa berkarya dan berkreasi, menghasilkan ide-ide berkualitas yang membanggakan. Dedikasi para seniman berbakat ini patut kita terus dukung dan apresiasi sebagai bentuk upaya melestarikan seni pertunjukan Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Pementasan yang disadur dari naskah teater klasik Rusia berjudul Revizor karya Nikolai Gogol ini menceritakan tentang peperangan yang terjadi antara negeri Astina dan negeri Amarta. Akibat dari persiapan perang tersebut, ibukota Astinapura mengirimkan seorang Inspektur Jendral untuk menyelidiki kota kecil yang dipimpin walikota Ananta Bura. Tidak ada yang tahu apa yang akan Inspektur Jendral selidiki di sana. Kekhawatiran mencekam di antara Walikota dan pejabat lainnya di kota sebab mereka semua korup, mulai dari atasan sampai bawahan termasuk polisinya. Hal ini bisa berarti kiamat bagi mereka.
Desas-desus kedatangan Inspektur Jendral ini bersamaan dengan hadirnya seorang pemuda bernama Anta Hinimba yang tinggal di penginapan. Diakah tamu yang ditakuti itu? Para pejabat pun merundingkan berbagai cara untuk menghadapi sang Inspektur Jendral yang datang dari Pusat Kerajaan. Tidak ada cara lain, selain menyuap Inspektur Jendral. Tapi, apakah dia bisa disuap?
Yang unik di pertunjukan Teater Koma kali ini adalah meskipun Inspektur Jendral merupakan karya klasik dari negara Rusia, unsur Indonesia tetap ada dan kental untuk disaksikan oleh para penonton. Pementasan yang dipublikasikan pada tahun 1836 ini akan dibawakan dengan konsep pewayangan. Teater Koma juga kembali mengangkat isu sosial dan politik Indonesia dengan membawa perspektif berbeda ke panggung teater yang dikemas secara artistik dan menarik sehingga masyarakat terhibur dan juga teredukasi.
“Lakon Inspektur Jendral ini diadaptasi dari kisah klasik Rusia yang berjudul The Inspector General dan ini adalah pertama kalinya naskah tersebut dipentaskan oleh Teater Koma. Secara garis besar ceritanya tidak akan jauh berbeda, hanya tokoh-tokohnya akan dibawakan menjadi wayang sehingga masih menggambarkan kondisi Indonesia. Semoga dengan nonton teater ini, penonton dapat mengambil makna yang kaya akan pesan moral tersirat yang berusaha kami sampaikan dalam lakon ini,” tutur Nano Riantiarno, sang sutradara pementasan Inspektur Jendral.

Pementasan Inspektur Jendral ini menampilkan para aktor kawakan Teater Koma seperti Budi Ros, Ratna Riantiarno, Sari Madjid, Dorias Pribadi, Emmanuel Handoyo, Supartono JW dan Asmin Timbil. Hadir juga aksi kocak para panakawan wanita seperti Daisy Lantang, Ratna Ully, Angga Yasti dan Tuti Hartati, dikepalai oleh Rita Matu Mona. Tak ketinggalan juga sederet pemain lainnya seperti Bayu Darmawan Saleh, Sir Ilham Jambak, Yulius Buyung, Julung Ramadan, Dana Hassan dan Rangga Riantiarno.
Selain mendukung pertunjukan, Djarum Apresiasi Budaya juga berpartisipasi dalam program apresiasi seni pertunjukan Teater Koma, yaitu sebuah program yang bertujuan untuk mengajak 100 guru, mahasiswa, dan perwakilan pekerja seni teater di Jakarta untuk menonton pertunjukan Teater Koma. Program ini diharapkan memberikan ruang apresiasi bagi masyarakat terutama yang belum pernah menonton karya Teater Koma sebelumnya, sehingga mereka menemukan referensi mengenai sajian artistik serta konsep dramaturgi yang detil dari karya Teater Koma.
Dengan semakin maraknya kegiatan Budaya tentunya semakin meningkatkan rasa cintakepada Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya.Cinta Budaya, Cinta Indonesia.