Ruang Kreatif #ProsaDiRumahAja oleh Arcana Foundation dan Galeri Indonesia Kaya
Ruang Kreatif #ProsaDiRumahAja digagas oleh Arcana Foundation dan Galeri Indonesia Kaya, dan dilaksanakan pada 18-19 April 2020 secara online. Kelas singkat ini menerima tak kurang dari 172 aplikasi dari para peminat di seluruh pelosok Indonesia.
- 18 April, 2020 @ 12:00 am - 18 April, 2020 @ 12:00 am
- Instagram Live Indonesia Kaya
- Gratis
Reservasi Tiket
Download e-book #ProsaDiRumahAja disini
Selama masa pandemik Covid-19 di tahun 2020 yang terjadi di seluruh dunia, kegiatan yang membutuhkan tatap muka telah sangat dibatasi untuk mencegah penyebaran virus penyakit. Dengan adanya perubahan ini, komunitas online makin marak, dan kegiatan online makin beragam.
Ruang Kreatif #ProsaDiRumahAja digagas oleh Arcana Foundation dan galeri budaya Galeri Indonesia Kaya, dan dilaksanakan pada 18-19 April 2020 secara online. Kelas singkat ini menerima tak kurang dari 172 aplikasi dari para peminat di seluruh pelosok Indonesia.
Ada 50 penulis yang lolos seleksi untuk mengikuti kelas bersama Putu Fajar Arcana, bersama dengan tiga peserta kehormatan, yakni aktris Sha Ine Febriyanti, Maudy Koesnaedi, dan Annisa Hertami. Selama dua hari, selain memperoleh teori-teori dalam membangun sebuah dunia lewat kekuatan imajinasi, para peserta juga diberi kesempatan untuk mengikuti forum konsultasi secara perorangan. Sesi ini dibutuhkan untuk melakukan evaluasi sejauh mana teori-teori yang telah dipaparkan berhasil diterapkan dalam praktek menulis.
Secara khusus, kelas ini membawa dua misi, yaitu membuktikan bahwa kreativitas bisa dilakukan dari mana saja, tidak terkecuali selama menjalani masa karantina di rumah masing-masing, dan juga mencoba menggabungkan teori-teori jurnalisme dengan teori sastra untuk kemudian diterapkan dalam penulisan fiksi.
Dari 50 peserta, 20 karya terpilih telah dikompilasi dan dimuat dalam buku Cerpen Pilihan #ProsaDiRumahAja Pandemi. Tiap cerita mencatat, merekam, dan mengabadikan berbagai gejolak perasaan manusia sebagai warga negara, yang menjadi ekspresi paling jujur yang selama ini tidak terekam secara baik oleh dunia jurnaslistik dan media sosial. Prosa memperkaya dunia tulisan, dimana jurnalisme bergerak ke arah formalisme informasi yang menulis dan menginformasikan fakta, sementara media sosial membombardir masyarakat dengan informasiinformasi bias, bahkan tak jarang berupa hoaks.
Karya yang dapat dinikmati dalam buku ini diharapkan menjadi sebuah kesaksian tentang sebuah zaman di masa pandemi. Dulu atau sekarang sama pentingnya untuk dicatat melalui fiksi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jujur terhadap perasaan bangsa-bangsa di dunia. Semoga karya-karya ini terus hidup di antara kita untuk menjadi tonggak pengingat agar kita lebih waspada dan siap untuk segala kemungkinan di masa depan.
Download e-book #ProsaDiRumahAja disini
Prosa yang dimuat dalam buku:
- Alasan Yadi Maryadi Membenci Biru oleh Oktabri
- Dingin Loyang Terang Bulan oleh Dwi Alfian Bahri
- Doa-doa Kreweng oleh Fadlillah Rumayn
- Empat Belas Hari oleh Sasti Gotama
- Jendela oleh Tannia Margaret
- Jimat Malowopati oleh Tegsa Teguh Satriyo
- Jurnal Sang Muarikh oleh Dwi Klarasari
- Kutunggu di Tanah Surga oleh Lufti Avianto
- Lorazepam Terakhir oleh Ratna Ayu Budhiarti
- Malam Panjang di Laut Banda oleh Ni Kadek Ayu Winastri
- Menjelang Ramadan, Dilarang Menziarahi Makam Ayah oleh Ahmad Ijazi Hasbullah
- Menuju Rumah Bapak oleh Ni Nyoman Ayu Suciartini
- Namaku Mbiw! oleh Rendy Aditya Paraja
- Pada Suatu Siang oleh Asih Prihatini
- Perempuan dalam Kotak oleh Aziz Azthar
- Pernikahan oleh Cerpen Agus Pribadi
- Pesta Ulang Tahun oleh Nafri Dwi Boy
- Rumah Ibu oleh Wida Waridah
- Rumeksa ing Wengi oleh Galuh Sitra Harini
- Semesta Menaburkan Segala di Kota Ini oleh Lidya Pawestri Ayuningtyas