Pesona Pengorbanan Pantai Seger, Lombok - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

1401_thumb_Pasir_panjang_yang_membentang_menjadi_salah_satu_daya_tarik_wisatawan_untuk_berkunjung_ke_Pantai_Seger.jpg

Pesona Pengorbanan Pantai Seger, Lombok

Tak hanya air laut yang biru dan jernih, pesona Pantai Seger semakin menawan dengan bentuk pasir putih yang unik, menyerupai biji merica.

Pariwisata

Pandangilah pemandangan alam yang bebas dan luas serta rasakan kesejukan angin laut yang menerpa tubuh. Biarkan pikiran Anda menyatu dengan alam dan lepaskan rasa lelah berganti menjadi rasa nyaman. Pantai Seger di Kabupaten Lombok Tengah menawarkan segala kebutuhan yang diinginkan untuk melepas penat.

Menempuh perjalanan 57 kilometer dari Kota Mataram dengan waktu tempuh 50 menit, Pantai Segar siap memanjakan mata Anda dengan pesona kecantikan alamnya.

Menuju Pantai Seger yang belum dijangkau rute angkutan umum, Anda sebaiknya menggunakan kendaraan sewaan. Aksesnya mudah untuk ditemui. Arahkan kendaraan menuju Pantai Kuta dan lanjutkan ke arah timur. Sekitar 2 kilometer dari Pantai Kuta, Anda akan tiba di Pantai Seger yang memiliki pasir putih menyerupai merica.

Ya, merica. Itulah keunikan Pantai Seger. Bentuk pasir putihnya besar dan bulat menyerupai biji merica. Ditambah dengan air laut yang biru dan jernih, bersiaplah untuk tergoda menceburkan diri ke laut yang terbentang di hadapan Pantai Seger.

Pantai Seger sangat cocok bagi Anda yang mencari ketenangan. Suasananya yang sepi sangat pas untuk bermalas-malas menikmati liburan. Berjemur atau hanya duduk sambil menikmati keelokan pantai. Jernihnya air membuat karang yang tertimbun di dasar laut dengan mudah terlihat – sebuah pemandangan yang sangat indah. Bahkan, Anda bisa menapaki karang-karang yang bemunculan saat air surut dan berjalan ke arah tengah laut, jika beruntung Anda dapat menemukan ikan-ikan kecil yang bersembunyi malu di balik karang.

Di balik keindahannya, Pantai Seger mempunyai mitos yang melegenda dan masih dipercaya oleh masyarakat sekitar pantai. Kisah bermula saat Putri Mandalika yang cantik jelita keturunan Raja Tonjang Beri menyanggupi permintaan setiap pangeran yang ingin mempersuntingnya. Heran dengan keputusan putri, para pangeran yang tak rela cinta dan kasih sayang putri terbagi bersepakat untuk memulai peperangan. Siapa saja yang memenangi peperangan akan berhak menjadi suami Putri Mandalika.

Sebelum peperangan terjadi, beritanya telah terdengar oleh Putri Mandalika. Tidak ingin ada korban jiwa, putri yang berperangai baik ini mulai melakukan semedi. Pada tanggal 20 bulan 10 penanggalan Sasak (suku di Lombok), putri memanggil semua pangeran yang pernah melamarnya.

Bertempat di Pantai Seger, Putri Mandalika menjelaskan tidak ada satu orang pun yang berhak memiliki hatinya. Putri merasa dia telah ditakdirkan untuk menjadi nyale (cacing laut) hingga dapat dinikmati oleh seluruh rakyat. Pada saat itulah, putri terjun ke laut dan menghilang. Dia pun hilang tanpa jejak. Tak lama setelah itu, muncul nyale di permukaan laut dalam jumlah yang cukup banyak.

Mulai saat itu, tradisi bau (menangkap) nyale mulai diadakan tiap tahun di Pantai Seger. Ritual ini untuk memperingati kebaikan Putri Mandalika yang rela mengorbankan dirinya untuk mencegah peperangan yang dapat menimbulkan korban jiwa. Nyale tak hanya ditangkap, tapi bisa diolah dan dipercaya memiliki protein yang tinggi.

Baca juga: Pantai Nipah, Sisi Lain Keindahan Pantai di Lombok

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya