Tumpahan Cupumanik Astagina yang Mewarnai Telaga Warna - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

Telaga_Warna_1200.jpg

Tumpahan Cupumanik Astagina yang Mewarnai Telaga Warna

Keunikan aneka warna yang menghiasi air telaga ini menjadi daya tarik utama para pengunjung untuk datang ke sini.

Pariwisata

Inilah salah satu objek wisata yang cukup terkenal di Dataran Tinggi Dieng. Keunikan aneka warna yang menghiasi air telaga ini menjadi daya tarik utama para pengunjung untuk datang ke sini. Terletak di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Telaga Warna menjadi salah satu objek wisata andalan di Dataran Tinggi Dieng.

Terletak di ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut, pada saat-saat tertentu dapat terlihat lima warna yang menghiasi permukaan air di telaga ini. Kelima warna tersebut adalah merah, hijau, biru, abu-abu, dan kuning. Hanya saja, kesempatan untuk melihat kelima warna tersebut akan didapat pada sekitar Bulan Juli atau Bulan Agustus, atau ketika musim kemarau. Selain dari dua bulan tersebut, warna pada permukaan air hanya akan terlihat empat macam.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi aneka warna pada permukaan air di telaga ini. Faktor-faktor tersebut adalah plankton, kandungan belerang, sinar matahari, dan tumbuhan serta lingkungan sekitar.

Sementara, masyarakat sekitar mengaitkan warna-warna yang terlihat pada permukaan telaga dengan legenda Cupumanik Astagina. Cupumanik Astagina merupakan pusaka milik Batara Surya. Melalui benda pusaka ini, dapat dilihat jiwa manusia seutuhnya, tanpa dosa. Marah karena kecewa, Batara Surya melemparkan Cupumanik Astagina ke langit. Bagian isi Cupumanik Astagina tumpah di telaga ini dan mengubah warna air di dalamnya, sementara bagian tutupnya jatuh di Telaga Semala yang ada di India.

Telaga Warna diperkirakan berusia sama dengan Dataran Tinggi Dieng. Telaga ini merupakan telaga vulkanik yang terbentuk akibat letusan Gunung Perahu Tua – yang juga membentuk Dataran Tinggi Dieng. Air di telaga ini memiliki kandungan belerang yang sangat tinggi.

Berada di sekitar Telaga Warna, terdapat sebuah kawah kecil yang dinamakan Kawah Sikendang. Kawah ini merupakan kumpulan air panas yang tidak bisa keluar karena tertahan oleh tanah. Tekanan air panas tersebut kemudian menghasilkan bunyi seperti orang yang memainkan gendang. Karenanya, kawah ini dinamakan “sikendang”.

Baca juga: Sejarah Kawah Sikidang

Telaga Warna dibuka untuk umum dari jam 06.00 WIB sampau 18.00 WIB. Tiket masuk ke kawasan ini seharga Rp6.000. Dengan membeli tiket tersebut, selain Telaga Warna, pengunjung juga dapat mendatangi Telaga Pengilon dan Pertapaan Mandalasari.

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya