Menyaksikan Keunikan Pernikahan Adat Belitung - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

pernikahan_adat_belitung_1200.jpg

Menyaksikan Keunikan Pernikahan Adat Belitung

Berbeda dengan tradisi pernikahan adat di daerah lain, pengantin pria di Belitung justru menanti kedatangan sang pujaan hati di kediamannya.

Tradisi

Pernikahan merupakan salah satu fase penting di dalam kehidupan manusia. Karena itu, terdapat prosesi khusus yang dilakukan untuk menyambut fase ini. Sama seperti daerah-daerah lain di berbagai belahan dunia, setiap daerah di Indonesia juga memiliki proses khusus dalam menyelenggarakan pernikahan. Tentunya, dengan berbagai nilai sakral dan unik yang terdapat di dalamnya.

Salah satu adat pernikahan yang sakral dan unik ini dapat dilihat dari pernikahan adat Belitung. Di dalam prosesinya, mempelai laki-laki akan menunggu untuk dijemput oleh mempelai wanita. Saat dijemput, mempelai laki-laki menyerahkan tipa. Tipa sendiri adalah kotak berisi uang yang disimpan di balik rangkaian bunga, yang memiliki makna sebagai ungkapan rasa senang karena memiliki seorang istri.

Tipa adalah kotak berisi uang yang disimpan di balik rangkaian bunga, yang bermakna sebagai ungkapan rasa senang karena memiliki seorang istri.

Setelah proses penjemputan, rombongan mempelai wanita dan laki-laki lantas berjalan menuju kediaman mempelai wanita. Selama perjalanan menuju rumah mempelai wanita, rombongan mempelai laki-laki akan diiringi musik yang berasal dari alat musik rebana.

Setibanya di rumah mempelai wanita, mempelai laki-laki tidak bisa langsung masuk untuk menemui pasangannya. Perwakilan mempelai laki-laki harus beradu pantun terlebih dahulu dengan perwakilan dari mempelai wanita. Tradisi beradu pantun ini biasa disebut berebut lawang.

Dalam berebut lawang, perwakilan mempelai laki-laki harus bisa menembus tiga pos sebelum diperbolehkan masuk menemui mempelai wanita. Ketika melakukan berebut lawang, perwakilan mempelai laki-laki perlu memberi uang kepada perwakilan mempelai wanita sebagai ‘uang perayu’ agar diperkenankan masuk.

Tradisi beradu pantun ini biasa disebut berebut lawang.

Setelah berebut lawang memasuki pos terakhir, yakni tepat di depan kamar mempelai wanita, barulah akad nikah dilaksanakan. Namun, sebelum akad nikah dilangsungkan, perwakilan orangtua mempelai wanita akan membuka kotak tipa untuk melihat isi kotak tersebut. Setelah selesai dibuka dan diterima, barulah penghulu memulai prosesi ijab kabul.

Selesai ijab kabul dilaksanakan, rangkaian acara pernikahan telah memasuki prosesi terakhir. Kedua mempelai akan keluar rumah untuk menerima ucapan selamat dari seluruh undangan yang hadir di dalam pernikahan tersebut.

Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya