Cari dengan kata kunci

Papeda, Kuliner Unik dari Indonesia Timur

3.-papeda-biasa-disajikan-dengan-siraman-kuah-ikan-kuning_.jpg

Papeda, Kuliner Unik dari Indonesia Timur

Papeda merupakan makanan khas Ambon, namun makanan serupa juga dikenal dalam kebudayaan papua atau bahkan Sulawesi Selatan.

Kuliner
Tagar:

Tidak ada yang menyangkal Indonesia memiliki kekayaan kuliner. Dari Sabang hingga Merauke, terdapat keanekaragaman kuliner yang selain mempunyai cita rasa yang khas, tentu juga menarik dan unik. Dari Indonesia bagian timur misalnya, tepatnya di Maluku, terdapat kuliner yang unik dan lezat bernama papeda. Papeda merupakan makanan khas Ambon, namun makanan serupa juga dikenal dalam kebudayaan papua atau bahkan Sulawesi Selatan. Selain itu, masyarakat di beberapa negera Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam juga mengenal makanan tradisional ini, namun dengan nama yang berbeda-beda.

Selain nasi, papeda bagi sebagian masyarakat Indonesia Timur juga dijadikan sebagai makanan pokok. Papeda terbuat dari bahan utama berupa tepung sagu. Cara membuatnya pun sangat mudah, hanya dengan mencampurkan tepung sagu dengan air panas. Meski demikian, diperlukan ketelitian untuk menakar panasnya air, karena jika air yang dicampurkan tidak panas atau kurang panas, maka pembuatan papeda biasanya akan gagal. Ketika air panas sudah dicampurkan ke dalam tepung sagu, maka adonan tersebut kemudian diaduk-aduk hingga rata dengan menggunakan bambu yang dibuat menyerupai sumpit.

Saat adonan papeda sudah kental, barulah kemudian disajikan dengan campuran kuah ikan kuning. Kuah ikan kuning ini merupakan olahan ikan yang dibakar atau digoreng kemudian dicampurkan dengan menggunakan kuah kuning. Lezatnya masakan kuah ikan kuning menentukan seberapa lezatnya papeda ketika dimakan. Karenanya, campuran ikan kuah kuning menjadi suatu hal yang penting dalam pembuatan papeda.

Cara menyajikan adonan papeda yang sudah mengental juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Akan sangat sulit mengambil papeda dengan menggunakan sendok. Orang Ambon biasa menggunakan dua bilah bambu menyerupai sumpit untuk mengambil papeda. Papeda digulung-gulung untuk kemudian dipindahkan ke dalam mangkuk atau piring. Masyarakat Ambon terbiasa memakan papeda ketika menjelang sore hari. Bagi mereka, sore hari merupakan saat yang tepat untuk menikmati papeda bersama keluarga di rumah.

Tagar:
Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya