Perahu layar bertolak perang ke Selatan
Kembali pulang membawa kemenangan
Makanan terbaik untuk Sang Sultan
Pali-pali berkilau kenikmatan
Setarik pantun menggambarkan satu jenis makanan yang sangat berkelas di Kesultanan Ternate. Pali-pali namanya, sejenis lontong berbentuk bulat lonjong namun dikemas dalam anyaman layaknya ketupat. Konon, makanan ini adalah sajian kesukaan para Sultan di Ternate. Bahkan, juru masak yang kami temui menyebutkan bahwa Pali-Pali biasanya hanya dibuat ketika ada acara Kesultanan saja.
Sepintas, makanan ini mirip lontong.
Sepintas, makanan ini memang mirip lontong. Hanya cara membuatnya lebih mirip ketupat. Pali-pali dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam kemasan anyaman daun lontar namun tanpa santan sama sekali. Pali-pali dibentuk bulat dan lonjong memanjang hingga berbentuk seperti lontong, namun demikian anyaman daun lontar membuat Pali-pali terlihat lebih menarik. Untuk membuatnya diperlukan waktu kurang lebih 1,5 jam untuk mengukus Pali-pali mentah yang sudah terbentuk. Setelah itu, makanan ini dapat ditiriskan dan siap untuk disajikan.
Dari segi rasa sudah dapat dipastikan makanan ini memiliki cita rasa yang unik. Cita rasa ini muncul dari daun lontar pembungkusnya, tentu saja sangat berbeda dari lontong yang dibungkus oleh daun pisang. Rasanya kurang lebih mirip ketupat yang kita kenal menjadi makanan utama disaat lebaran. Pali-pali dimakan begitu saja sudah nikmat, lebih lagi bila menjadikannya pendamping makanan-makanan seperti Gohu Ikan atau pun makanan khas Ternate lainnya.
Bagi rakyat Ternate, Pali-pali merupakan makanan sakral.
Tidak semua orang layak membuat Pali-pali. Bagi rakyat Ternate, Pali-pali merupakan makanan sakral yang kemunculannya hanya ditunggu ketika acara-acara khusus Kesultanan. Tidak hanya itu, untuk membuat Pali-pali seseorang harus mendapatkan restu dari keluarga Kesultanan yang biasanya berlaku secara turun-temurun.
Pali-pali adalah salah satu mozaik kuliner di Ternate yang begitu nikmat serta memiliki nilai yang luar biasa. Memang kelihatannya makanan ini sederhana, namun siapa sangka di balik kesederhanaannya Pali-pali adalah makanan yang berkelas tinggi. Sudah selayaknya nilai ini kita jaga bersama dan lestarikan, mengingat semakin banyaknya pengaruh kuliner instan dan modern yang membahayakan kelestarian makanan seperti Pali-pali. [Phosphone/IndonesiaKaya]