Di Dataran Tinggi Dieng, terdapat rangkaian anak tangga yang merupakan peninggalan dari masa lalu. Anak-anak tangga ini terangkai menjadi sebuah jalan yang sangat panjang. Panjangnya diperkirakan mencapai 25 kilometer. Masyarakat setempat menyebut jalur ini sebagai Ondo Budho.
Secara etimologi, “ondo” berarti tangga sementara “budho” berarti kesucian. Dapat diartikan, jalan ini merupakan tangga menuju kesucian atau mencari pencerahan diri.
Tidak diketahui persis siapa yang membuat jalur ini. Menurut penduduk sekitar, Ondo Budho merupakan jalur utama untuk menuju ke Dataran Tinggi Dieng. Orang-orang yang ingin bersembahyang di candi-candi atau kuil yang ada di Dieng akan melalui jalur ini. Karena itulah, jalur ini disebut jalan menuju kesucian atau pencerahan diri.
Orang-orang yang berasal dari Wonosobo akan melalui jalur ini menuju Desa Sembungan. Desa Sembungan merupakan tempat persinggahan para peziarah sebelum ke tujuan utama mereka (candi atau kuil).
Saat ini, Ondo Budho ditemukan secara terpisah-pisah. Banyak bagiannya yang masih tertutup dengan tanah. Karenanya, keberadaannya seperti penggalan tangga yang terpisah satu sama lain. Situs Ondo Budho dapat ditemukan di Desa Sikunang, Desa Siterus, dan Watu Kelir.