Hutan Suranadi: Wisata Alam dengan 21 Mata Air di Lombok - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

1377_thumb_Sisa_batang_pohon_yang_sengaja_dibiarkan_dan_dijadikan_dekorasi_di_kawasan_hutan_ini.jpg

Hutan Suranadi: Wisata Alam dengan 21 Mata Air di Lombok

Dikelilingi pepohonan raksasa dan 21 mata air, hutan di Lombok ini menawarkan kesejukan, keindahan, serta pengalaman wisata alam yang menenangkan.

Pariwisata

Hutan adalah napas di setiap daerah, begitu pula dengan Hutan Suranadi yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tepatnya di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Taman Wisata Alam Suranadi menjadi pusat udara bersih bagi warga Lombok.

Dengan luas sekitar 52 hektare, Taman Wisata Alam Suranadi berfungsi sebagai hutan lindung sekaligus destinasi wisata yang sering dikunjungi masyarakat Lombok. Kondisi wilayahnya bervariasi, mulai dari datar, landai, miring, hingga sedikit bergelombang, dengan dominasi tanah mediteran cokelat.

Taman Wisata Alam Suranadi berfungsi sebagai hutan lindung sekaligus destinasi wisata yang sering dikunjungi masyarakat Lombok.

Iklim di kawasan ini tergolong subur, masuk ke dalam tipe D dengan curah hujan tahunan berkisar antara 1.500–2.000 mm. Musim penghujan berlangsung dari September hingga Maret, sementara kapasitas air mencapai 51 hari per tahun. Kelembapan udara rata-rata berada di angka 78%, dengan temperatur minimum sekitar 22,2°C dan maksimum 36,9°C.

“Suranadi” sendiri berasal dari kata “sura” yang berarti dewa dan “nadi” yang berarti sungai. Masyarakat setempat meyakini “suranadi” memiliki arti khayangan, merujuk pada kamus bahasa Jawa.

Hutan Suranadi, yang sering dimanfaatkan untuk pendidikan dan penelitian, memiliki 21 mata air dan 3 sungai yang mengalir sepanjang tahun. Ketersediaan air yang terjaga membuat kawasan ini dipenuhi beragam jenis flora. Saat berkunjung, wisatawan akan disambut pepohonan menjulang tinggi yang menghadirkan suasana teduh sekaligus membuat siapa pun merasa kecil di bawahnya.

Ketersediaan air yang terjaga membuat kawasan ini dipenuhi beragam jenis flora.

Pohon-pohon seperti pulai ita, terep, kemiri, bayur, dan beringin tersebar luas di kawasan ini. Bahkan, terdapat beringin dan terep berdiameter 80–150 cm dengan tinggi mencapai 40 meter, menambah kesan megah Taman Wisata Suranadi.

Tidak hanya pepohonan yang menjulang tinggi, kawasan ini juga memiliki koleksi tumbuhan obat yang sangat kaya. Dari hasil identifikasi para ilmuan, ditemukan sekitar 88 jenis tumbuhan obat yang merupakan penangkal penyakit seperti demam, batuk, malaria, cacingan, obat anti radang, penawar racun, dan luka bakar.

Selain beragam flora, aneka fauna pun menjadi penghuni hutan ini. Monyet ekor panjang, biawak, kadal, ular, serta beberapa jenis burung yang dilindungi seperti burung jantingan, cerucuk, isap madu, dan raja udang menjadi fauna yang masih bertahan di dalam Hutan Suranadi. Potensi seperti inilah yang dikembangkan oleh pihak pengelola dalam mengembangkan kekayaan alam Suranadi. Kawasan ini juga berpotensi sebagai tempat wisata dan kegiatan di luar ruang. Bersepeda, jungle trekking, hingga flying fox dapat dilakukan di Taman Wisata Alam Suranadi.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya