Jika di Jakarta ada Kota Tua di sekitar kawasan Stasiun Kota, di Semarang ada di seputaran Gereja Blenduk, maka Yogyakarta juga memiliki kawasan Kota Tua. Kota Tua di Yogyakarta berada di sekitar Benteng Vredeburg.
Berbeda dengan kawasan Kota Tua di kota lainnya, Kota Tua di Yogyakarta tidak terpusat dan terbagi atas beberapa loji. Loji pertama biasa disebut dengan loji kebon, atau sekarang sering disebut dengan Gedung Agung. Gedung ini sempat digunakan sebagai istana kepresidenan saat Yogyakarta menjadi Ibukota Republik Indonesia.
Tidak jauh dari Benteng Vredeburg, terdapat Kantor Pos Besar, Bank Indonesia, dan Gedung BNI yang masih mempertahankan bentuk gedung aslinya. Gedung-gedung ini terlihat eksotis di malam hari. Karenanya, setiap malam kawasan Kota Tua Yogyakarta selalu diramaikan oleh wisatawan.
Selain itu, masih ada beberapa gedung peninggalan Belanda yang tersebar di berbagai lokasi. Gedung-gedung bersejarah tersebut antara lain Gedung SMA 3 yang dahulu merupakan Gedung AMS (Algemene Middelbare School), Gedung SMA 5 yang dahulu merupakan Gedung Normalschool, serta Gedung SMU BOPKRI 1 yang dahulu merupakan Gedung Christeijke MULO dan Akademi Militer.
Bangunan tua bersejarah peninggalan Belanda lain yang tidak kalah unik adalah gedung yang saat ini difungsikan sebagai Gedung Asuransi Jiwasraya. Ada pula Gedung Bimo yang saat ini berfungsi sebagai gedung pertemuan.
Kawasan Kota Tua dengan gedung-gedungnya yang eksotis seolah menjadi gadis yang mempercantik wajah kota. Selain itu, kawasan Kota Tua juga menjadi bukti nyata bahwa nusantara pernah menjadi wilayah jajahan Belanda. Tidak ada salahnya, jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, singgah sejenak di kawasan wisata ini.