Cari dengan kata kunci

DCIM103GOPRO

Belum Resmi Datangi Ambon Tanpa Pintu Kota Ambon

Ratusan perahu dan ribuan kapal besar tampak mendekati wilayah perairan Selatan Pulau Ambon. Para pedagang, penjelajah, dan masyarakat lokal beraktifitas dan saling terhubung dalam sebuah jalinan yang erat kaitannya dengan kehidupan pesisir serta lautan.

Pariwisata
Tagar:

Ratusan perahu dan ribuan kapal besar tampak mendekati wilayah perairan Selatan Pulau Ambon. Para pedagang, penjelajah, dan masyarakat lokal beraktifitas dan saling terhubung dalam sebuah jalinan yang erat kaitannya dengan kehidupan pesisir serta lautan. Mereka saling bergantung dan siap untuk melabuhkan hidup mereka satu pesisir Pulau Ambon yang didahului dengan memasuki sebuah “landmark” yang bertajuk Pintu Kota Ambon.

Skema rekonstruksi seperti inilah kira-kira yang terbayang di benak saya ketika memasuki wikayah Pantai Pintu Kota Ambon. Obyek wisata ini terletak di Dusun Airlouw, Desa Nusaniwe, Ambon, Maluku dan berjarak sekitar 20 kilometer dari Pusat Kota Ambon. Letak obyek ini berada di selatan Pulau Ambon dan menghadap langsung ke wilayah lepas Laut Banda. Untuk mencapai tempat ini kira-kira membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor dari Kota Ambon.

Awalnya, sebelum melihat tempat ini secara langsung, saya berpikir bahwa yang akan saya temui hanyalah sebuah gerbang besar seperti skema rekonstruksi di awal artikel. Namun, ternyata bayangan saya kurang tepat. Lebih dari hanya sekedar gerbang besar, keindahan yang saya temui adalah sebuah karang besar dengan lubang besar yang menyerupai pintu gerbang. Inilah sebabnya mengapa obyek ini dinamakan Pantai Pintu Kota Ambon.

Memang tidak ada sumber yang menyebutkan aktifitas tempat ini sebagai gerbang masuk wilayah perairan Ambon bagian selatan, namun dari beberapa cerita yang saya dengar dari beberapa masyarakat setempat konon dahulu kenyataannya para pedagang maupun pelaut-pelaut dari luar wilayah Ambon harus melalui Pantai Pintu Kota terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk perairan Ambon dan berdagang di dalamnya. Namun demikian, cerita ini tetap hanyalah berupa kisah turun temurun antar generasi yang diwariskan secara tidak resmi dan tidak banyak generasi saat ini yang tertarik untuk mendalaminya.

Meskipun sejarah wilayah ini tidak terlalu banyak dibicarakan, tetapi panorama yang saya temui di Pantai Pintu Kota tidak perlu diragukan keindahannya. Gugusan bebatuan karang yang berada di sekitar karang berlubang besar Pintu Kota adalah faktor penting yang membuat obyek ini banyak diincar orang sebagai tempat foto pre-wedding maupun landscaping. Warna biru lautan, coklat karang, dan hijaunya pepohonan di sekitar obyek Pantai Pintu Kota menyuguhkan perpaduan yang indah untuk dinikmati baik secara langsung maupun melaui fotografi.

Untuk mencapai wilayah bibir Pantai Pintu Kota Ambon, saya harus menuruni tangga yang cukup curam namun tidak terlalu jauh. Beberapa warung milik penduduk lokal pun saya lewati dan membuktikan bahwa Pantai Pintu Kota merupakan sebuah obyek wisata yang sering dikunjungi wisatawan dan memberikan manfaat ekonomis bagi penduduk lokal setempat. Tetapi satu hal yang perlu menjadi perhatian adalah perlunya perhatian dan pengembangan lebih dari pemerintah Ambon untuk menjadikan obyek ini tertata lebih rapih dan menarik.

Pantai Pintu Kota Ambon merupakan obyek wisata yang istimewa bagi siapapun yang datang berkunjung ke Pulau Ambon. Mendengar namanya saja, rasanya saya belum resmi mendatangi Ambon bila belum menginjakkan kaki di Pantai Pintu Kota. Oleh karena itu, bagi Anda yang mempunyai rencana menuju Ambon, jangan lupa untuk menuliskan Pantai Pintu Kota Ambon sebagai tujuan penting yang wajib dikunjungi ketika Anda sampai di Pulau Ambon. Akhirnya, kunjungan saya pun berakhir dengan keindahan Pantai Pintu Kota yang masih terbayang bahkan hingga saya meninggalkannya. [Phosphone/IndonesiaKaya]

Tagar:
Informasi Selengkapnya
  • Elsa Dwi Lestari

  • Indonesia Kaya

This will close in 10 seconds