Ragam daerah serta budaya di Indonesia ternyata menimbulkan kekayaan lainnya, yaitu kuliner Indonesia.
Seperti biasa, Astrid Enricka akan mengajak kita semua untuk bersama-sama menggali kekayaan kuliner yang ada di nusantara ini. Kali ini, kuliner yang akan dijajal berasal dari Aceh! Apakah kalian pernah mencicipi Ayam Tangkap dan Timphan?
Ayam goreng merupakan hidangan yang lazim ditemui di banyak tempat, lalu, apa yang membedakan Ayam Tangkap dengan ayam goreng biasa? Astrid Enricka akan menunjukkan bumbu spesial dan daun yang membuat hidangan ini terasa berbeda.
Tak hanya itu, ada pula kudapan manis yang dahulu hanya terhidang ketika ada perayaan hari besar, yaitu Timphan. Penasaran bagaimana rasanya? Yuk, coba buat sendiri di rumah!
RESEP
AYAM TANGKAP
Bahan yg diperlukan:
1 ekor ayam kampung, cuci bersih, potong 20. Lumuri dengan 4 sdm air jeruk nipis
1 batang pandan, cuci bersih, dirajang selebar 2 cm
30 lembar daun temurui (daun kari)
1 batang sereh, ambil bagian putihnya, rajang halus
2 siung bawang merah, rajang halus
1 cabe hijau keriting
Minyak goreng
Bumbu Halus:
1/2 sdt kunyit halus
5 siung bawang putih
1/4 ruas jahe
Garam
Cara Masak Ayam Tangkap:
Balurkan ayam dengan bumbu halus, diamkan setidaknya 30 menit.
Panaskan minyak, goreng ayam. Pastikan bahwa wajan tidak terlalu penuh, agar ayam lebih lekas matang, serta mencapai kematangan yang merata.
Setelah ayam matang dan renyah, masukkan campuran daun temurui, pandan, bawang merah, sereh, dan cabe ijo. Goreng hingga daun renyah. Angkat, tiriskan.
Sajikan dengan cara menimbun ayam dalam tumpukan dedaunan renyah. Sajikan dalam keadaan hangat.
Pelengkap :
Sambal kecap
Sambal kecombrang
TIMPHAN
Bahan Isian Timphan :
Telur ayam 10 butir
Santan kental 400 ml
Gula 300 gr
Vanili bubuk 1 sdt
Nangka matang cincang kecil 3 sdm
Garam ¼ sdt
Bahan Adonan Luar Timphan:
Tepung ketan 500 gr
Labu kuning 250 gr
Garam ¼ sdt
Santan encer 600 ml
Daun pandan 3 lbr
Daun pisang yang masih muda 8 lembar
Minyak goreng 100ml
Catatan:
Daun pisang muda untuk membungkus timphan dapat dibilang merupakan salah satu bahan yang sulit ditemui saat ini di Jakarta.
Cara memasak Isian Timphan:
Kocok lepas telur dan gula (tidak usah memakai mixer). Kocok selama 1 menit hingga rata, tambahkan santan kental, garam, dan vanili.
Setelah beberapa lama, campuran ini akan menggumpal. Terus aduk hingga matang dan kandungan air menguap. Pastikan untuk terus mengaduk dengan rata, terutama bagian bawah, agar mencegah adonan gosong.
Setelah kering dan matang, campurkan nangka matang. Dinginkan.
Cara masak adonan luar Timphan:
Potong labu, lalu kukus hingga matang, lalu haluskan dengan menggunakan garpu.
Panaskan santan dengan api sedang, masukkan labu, pandan, dan garam. Aduk terus hingga santan menyatu dengan labu.
Panaskan hingga mendidih, dinginkan.
Setelah dingin, campurkan dengan tepung ketan. Lakukan sedikit demi sedikit, aduk aduk hingga adonan santan dan tepung ketan menjadi lembut dan kalis.
Buat adonan menjadi bulat bulat, lalu tekan-tekan hingga pipih.
Cara membungkus Timphan:
Siapkan daun pisang muda, potong segi empat dengan ukuran 10 x 10 cm, bersihkan
Siapkan potongan daun pisang, lapisi dengan sedikit minyak, ratakan
Letakkan adonan luar timphan yang sudah berbentuk pipih, masukkan ½ sdt adonan isi timphan.
Bungkus isian dengan adonan luar timphan. Padatkan timphan sembari membungkus dengan daun pisang muda. Lakukan hingga adonan habis.
Kukus selama 7 menit hingga matang
Keluarkan timphan dari kukusan, kembali rapikan bungkus daun pisang, potong bagian ujung daun pisang yang panjang. Sajikan.
Pelengkap:
Kopi Sanger
Susukental manis