Budaya Mesatua Berbalut Drama Tari “I Siap Selem” - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

GIK1DEKADE
9

Budaya Mesatua Berbalut Drama Tari “I Siap Selem”

Sanggar Uyah Lengis Langgo melangsungkan karya drama tari “I Siap Selem” dengan tema mesatua (mendongeng) pada 15 Maret 2024 di Titik Dua Ubud. Pertunjukan drama tari ini menjadi titik perjalanan kedelapan persembahan #GIK1Dekade: Kado Untuk Sanggar.

Merayakan ulang tahun ke 10 tahun, Galeri Indonesia Kaya meluncurkan program #GIK1Dekade” kado untuk sanggar. Program ini membuka kesempatan bagi para seniman tari untuk mengirimkan konsep kreatif untuk mendapat dana pembinaan masing-masing sebesar Rp50.000.000. Setelah melalui berbagai proses penyisihan, kini 10 sanggar terpilih telah mempertunjukkan karyanya di daerahnya masing-masing.

Sanggar Uyah Lengis Langgo menampilkan karya inovatif dengan tema mesatua (mendongeng) yang dikemas dalam bentuk seni pertunjukan drama tari dengan judul I Siap Selem yang menjadi titik perjalanan kedelapan dari rangkaian persembahan karya 10 besar sanggar program #GIK1Dekade. Pertunjukan ini dilaksanakan pada 15 Maret 2024 pukul 16.00 WITA di Titik Dua Ubud. “I Siap Selem” adalah cerita rakyat Bali berupa satua tantri (fabel) yang mengandung nilai moral individu, sosial, budi pekerti serta religi yang dapat diadopsi sebagai pedoman kehidupan.

Pemilihan cerita rakyat “I Siap Selem” berlandaskan akan nilai-nilai budi pekerti dan jejak-jejak kemuliaan leluhur dalam teks Mesatua (mendongeng) demi menyikapi situasi merebaknya pemberitaan terhadap kasus-kasus degradasi moral generasi muda dalam bertingkah laku serta bertutur yang kebablasan diera serba mudah ini.

“Kisah I Siap Selem ini menjadi sebuah barometer bahwa budaya bertutur harus segera dilaksanakan kembali karena menyangkut nilai moral dan nilai budi pekerti serta mengangkat kembali dongeng satua tantri (fabel).” ujar I Wayan Yudi Laksana, Ketua Sanggar Sanggar Uyah Lengis Langgo.

Karya “I Siap Selem” memadukan 3 barungan gamelan Bali sebagai iringan, yaitu Gamelan Tingklik Bambu, Gamelan Semarpegulingan, dan Gamelan Gender Wayang. Digunakannya tiga jenis barungan gamelan tersebut bermaksud untuk menunjukan keragaman jenis dan karakter dari gamelan Bali. Penggunaan tema mesatua dalam karya ini diharapkan dapat meningkatkan geliat seni tradisi mendongeng agar tetap eksis di masyarakat.

Sanggar Uyah Lengis Langgo merupakan sanggar yang berfokus pada seni tari tradisional Bali. Sanggar ini didirikan oleh I Wayan Yudi Laksana S.Sn. di Desa Demulih, Bangli pada tanggal 19 Januari 2015. Uyah Lengis Langgo mengusung konsep “Satyam, Siwam, Sundaram” yang merupakan 3 nilai adi luhur. ”Satyam” bermakna kebenaran, “Siwam” berarti kesucian dan, “Sundaram” adalah wujud dari keindahan.

Uyah Lengis Langgo mendapatkan penghargaan Parama Patram Budaya – Pengelolaan Lembaga Seni Predikat Unggul (2021). Sanggar Uyah Lengis Langgo pada tahun 2018-2019 menjadi partner Bangli Industri Kreatif, 2018-2019 Penyaji dalam Pesta Kesenian Bali, 2020 berkesempatan menjadi salah satu penampil dalam acara seni pertunjukan virtual yang digagas oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Sanggar ini juga pernah bekerja sama dengan St. Murdha Citta Banjar Demulih mengikuti kompetisi Cerita Budaya Desaku yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan berhasil memperoleh nominasi 30 karya terbaik se-Indonesia serta 3 karya video terbaik se-Indonesia. Pada tahun 2021 juga berkesempatan sebagai salah satu sanggar terpilih dalam upaya pelestarian seni dan budaya dalam acara “Jumat Menari” yang digagas oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Bali.

Dana Rp50.000.000 yang diperoleh dari #GIK1Dekade dialokasikan Sanggar Uyah Lengis Langgo untuk pelaksanaan pertunjukan “I Siap Selem” dan juga peningkatan sarana prasaran sanggar, seperti pengadaan kostum-kostum tari. Kostum tari digunakan pada acara keagamaan di Bali.

“Kado yang kami dapatkan dari #GIK1Dekade kami alokasikan untuk menunjang pertunjukan I Siap Selem dan juga peningkatan sarana prasarana.” Ungkap I Wayan Yudi Laksana.

Karya drama tari Uyah Lengis Langgo dengan judul I Siap Selem mengajak kembali masyarakat untuk mengingat budaya mesatua (mendongeng). Cerita satua tantri “I Siap Selem” ini juga menjadi ajang nostalgia akan cerita fabel dari Bali. Budaya mendongeng yang dibalut dengan kesenian drama tari diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan budaya dapat dikreasikan sedemikian rupa, sehingga tetap menarik. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.

UYAH LENGIS LANGGO
Banjar Demulih, Susut, Bangli, Bali

Ketua: I Wayan Yudi Laksana S, Sn.
Wakil ketua: I Nengah Dwija Badranaya, S.Sn.

KONTAK:
0877-9699-1601
@uyahlengislanggo (Instagram)