Pertunjukan Musik “Ada Swara”
Ada Swara Jodhokemil adalah sebuah konsep yang mengangkat suara sebagai simbol keberadaan, kehadiran, dan keterlibatan manusia di dunia ini. Suara memberikan identitas dan makna pada pengalaman manusia. Dalam suara, terdapat kekuatan untuk menyampaikan pesan, menginspirasi, dan menyatukan orang dari berbagai latar belakang. Ada Swara Jodhokemil melibatkan pengalaman manusia dan keterlibatannya dengan lingkungan sekitar. Jodhokemil mengajak khalayak untuk mendengarkan, menghargai, dan meresapi suara-suara di sekitar.
- 1 Juli, 2023 @ 3:00 pm - 1 Juli, 2023 @ 4:00 pm
- Galeri Indonesia Kaya
- Gratis
- Semua Umur
Reservasi Tiket
Agenda Budaya
Ada Swara Jodhokemil adalah sebuah konsep yang mengangkat suara sebagai simbol keberadaan, kehadiran, dan keterlibatan manusia di dunia ini. Suara memberikan identitas dan makna pada pengalaman manusia. Dalam suara, terdapat kekuatan untuk menyampaikan pesan, menginspirasi, dan menyatukan orang dari berbagai latar belakang. Namun, suara juga dapat menjadi sumber kekacauan dan perbedaan pendapat. Oleh karena itu, dibutuhkan kebijaksanaan dan kepekaan untuk merespons suara dengan tepat. Suara hadir dalam berbagai bentuk, baik yang terdengar maupun yang tak terucapkan. Dari yang ekspresif hingga yang subtil. Dari yang menyenangkan hingga yang menyakitkan.
Ada Swara Jodhokemil melibatkan pengalaman manusia dan keterlibatannya dengan lingkungan sekitar. Setiap peristiwa, pengalaman, dan kisah, memiliki suara yang melingkupinya. Suara bukan hanya tentang bunyi fisik, tetapi juga mencakup pengalaman, memori, dan keterlibatan emosional.
Ada Swara Jodhokemil bukan hendak mengeksplorasi dan merekam keseluruhan ragam suara atau bunyi yang ditemui. Karya-karya ini hanyalah potret-potret suara “maca kahanan” yang dihasilkan melalui perenungan dengan lingkungan sekitar, terutama wilayah Magelang-Borobudur. Suara-suara tersebut diangkat oleh Jodhokemil ke dalam bentuk musikal yang didominasi balutan lirik bernuansa lokal Jawa.
Melalui “Ada Swara,” Jodhokemil mengajak khalayak untuk mendengarkan, menghargai, dan meresapi suara-suara di sekitar, serta memberikan perhatian pada suara di dalam hati, merenungkan kembali pengalaman, dan melihat bahwa setiap momen di dalam hidup memiliki suara yang memengaruhi dan membentuk kita sebagai individu. Hati-hati bersuara, lebih-lebih suara hati.
Nama Jodhokemil diadaptasi dari kearifan lokal yang terkait perhitungan hari dalam masyarakat Jawa. Berangkat dari spirit yang sama, Jodhokemil terbentuk di Magelang pada 2014. “Sekedar tak sekedar bermusik” dijadikan landasan lompatan eksplorasi dalam proses kreatifnya. Karya-karya Jodhokemil banyak terinspirasi dari pengalaman keseharian dalam lingkungan sosial mereka. Kombinasi instrumen dua warna, etnis-modern, menjadi pilihan bentuk musikalnya.