Akar Rasa oleh Ardhanari Performing Arts Studio
Ardhanari Performing Arts Studio mempersembahkan Akar Rasa, dengan dua tarian yang berasal dari dua pulau yang berbeda, yaitu Tari Sari Wiraga dan Tari Pakarena.
- 1 Juni @ 3:00 pm - 1 Juni @ 4:00 pm
- Galeri Indonesia Kaya
- Gratis
- Semua Umur
Reservasi Tiket
Agenda Budaya
Dua tarian yang dibawakan dalam pertunjukan ini sangat berbeda satu sama lain. Tari Sari Wiraga adalah dasar tari Jawa gaya Jogja, sedangkan Tari Pakarena adalah sebuah tarian persembahan dari Sulawesi. Kontrasnya musik dan tarian mengandung filosofi hidup bahwa apapun yang kita hadapi, kita tetap harus tenang. Setelah kedua pertunjukan tersebut, ada diskusi dan perbincangan mengenai filosofi tari. Acara ditutup dengan kegiatan interaktif dimana semua penonton diminta untuk bersama-sama menggerakan tubuh Bersama penampil. Maksud dari kegiatan interaktif ini agar penonton merasakan bahwa menari adalah sebuah kegiatan untuk menyalurkan energi, proses self acceptance dan self healing.
Studio Tari dan Karawitan Jawa Ardhanari pertama didirikan padai tahun 1979 di Bandung oleh Maria Darmaningsih, Hoetomo Djoko Wiyoto, dan FX Widaryanto dan beroperasional hingga tahun 1991. Pada tahun 2012, Ardhanari berubah menjadi Ardhanari Performing Arts Studio & Management dan didirikan kembali di Jakarta. Ardhanari terdiri dari individu-individu yang memperjuangkan seni dan Budaya sebagai aspek penting kehidupan dalam masyarakat yang progresif dan bahagia. Studio tari ini berjalan dengan keyakinan pada kekuatan transformatif seni untuk menciptakan hubungan, empati, dan pemahaman yang tulus antara satu sama lain.
Maria Darmaningsih S.Sn., M.Ed., lulus dari jurusan Tari di Akademi Seni Tari Indonesia Yogyakarta, Sarjana Antropologi Tari dari institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Master of Education dari University of Lethbridge, Alberta, Kanada. Sejak kecil menari Jawa Klasik, ia mendalami tari kontemproer dan menari Dalam karya Ben Suharto, Sardono W. Kusumo, Retno Maruti, dan Sulistyo Tirtokusumo. Maria adalah Dosen Tari di Fakultas Seni Pertunjukan IKJ sejak tahun 1987 hingga 2021. Di awal masa jabatannya sebagai Dosen, pada tahun 1992, Maria dan rekan-rekannya mendirikan Indonesian Dance Festival. Pada tahun 2018, Maria menerima penghargaan Kebudayaan “Chevalier dans l’Ordre des Arts et Lettres” dari Kementrian Kebudayaan Republik Prancis.