Cari dengan kata kunci

Printemps Francais 2015

printemps-francais-2015.jpg

Printemps Francais 2015

Printemps Francais kembali hadir di tahun 2015 dengan konsep kolaborasi antara Indonesia dan Prancis. Kegiatan ini merupakan festival seni budaya Prancis yang diselenggarakan oleh IFI, dalam rangka mengenalkan kebudayaan Prancis dan mengkolaborasikannya dengan kebudayaan Indonesia.

Agenda Budaya

Printemps Francais kembali hadir di tahun 2015 dengan konsep kolaborasi antara Indonesia dan Prancis. Kegiatan ini merupakan festival seni budaya Prancis yang diselenggarakan oleh IFI, dalam rangka mengenalkan kebudayaan Prancis dan mengkolaborasikannya dengan kebudayaan Indonesia.
 
Tahun ini Institut Prancis di Indonesia (IFI), hasil penggabungan Bagian Kerja Sama dan Kebudayaan (SCAC) Kedutaan Besar Prancis dan pusat-pusat kebudayaan Prancis (CCF) di Indonesia bersama dengan Bakti Budaya Djarum foundation menghadirkan Printemps Francais di sepuluh kota besar di Indonesia: Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Salatiga, Surabaya, Malang, Bali, Medan dan Pontianak, dan dimeriahkan oleh berbagai pengisi acara baik dari Prancis maupun Indonesia.

Pada Printemps Français 2013, Gran Kino, band indie-rock asal Prancis, berbagi panggung dengan Sarasvati, band indie ternama asal kota kembang, Bandung. Sejak itu, mereka sering bertukar ide soal musik yang menghasilkan sebuah kolaborasi melalui harmonisasi sastra puisi tentang pencarian kebahagiaan, Bujangga Manik.

Tahun 2015 ini, Gran Kino dan Sarasvati kembali berkolaborasi dalam pertunjukan di lima kota, Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Bali sebagai salah satu dari rangkaian acara Printemps Francais 2015. Salah satu pertunjukannya diadakan di Galeri Indonesia Kaya 30 Mei 2015 silam.

“Saya senang kembali menjadi bagian dari rangkaian acara yang ada di Festival Pintemps Francais 2015 ini. Dalam pengerjaan musik kali ini, kami dan Gran Kino saling memberikan hasil rekaman kami yang belum rampung dan kami rampungkan masing – masing agar karakter kami berdua sama – sama muncul. Sejak pertama bertemu di panggung kami memang merasa sangat cocok dalam visi bermusik, sampai akhirnya kami memutuskan untuk membuat karya berdasarkan karya sastra Sunda kuno berjudul Bujangga Manik ini. Saya harap dengan adanya festival ini, Indonesia dan Prancis dapat terus bekerjasama dalam bidang seni maupun bidang lainnya,” cerita Risa vokalis dari Sarasvati.

Konser yang berjalan sekitar 75 menit ini membuat penonton yang hadir di Galeri Indonesia Kaya terpukau dengan penampilan yang disajikan oleh Sarasvati dan Gran Kino. Mereka membawakan lagu – lagu yang mereka ciptakan bersama dalam tema Bujangga Manik.

Tagar:

This will close in 10 seconds