Pertunjukan Kethoprak Ringkes Tjap Tjonthong Yogyakarta Tahun 2015 - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

Pertunjukan Kethoprak Ringkes Tjap Tjonthong Yogyakarta Tahun 2015

pertunjukan-kethoprak-ringkes-tjap-tjonthong-yogyakarta-tahun-2015.jpg

Pertunjukan Kethoprak Ringkes Tjap Tjonthong Yogyakarta Tahun 2015

Kethoprak ringkes merupakan format yang menggunakan pemain dan pemusik yang relatif sedikit, sehingga tidak ada personal yang bersifat figuran. Kehadiran seorang pemain dan pemusik secara perorangan tidak mungkin dihilangi. Jika dalam kethoprak konvensional jumlah pemain dan pemusik hampir selalu di atas tiga puluhan orang, maka dalam format ringkes hanya mencapai belasan orang.

Agenda Budaya

Kethoprak ringkes merupakan format yang menggunakan pemain dan pemusik yang relatif sedikit, sehingga tidak ada personal yang bersifat figuran. Kehadiran seorang pemain dan pemusik secara perorangan tidak mungkin dihilangi. Jika dalam kethoprak konvensional jumlah pemain dan pemusik dalam pertunjukan musikal hampir selalu di atas tiga puluhan orang, maka dalam format ringkes hanya mencapai belasan orang.

Pola kethoprak garapan yang memerlukan proses latihan yang cukup menjadi tuntutan yang tidak dapat dihindari, karena masing masing personal membutuhkan pemahaman menyeluruh terhadap isi pertunjukan. Dengan memasukkan unsur teater modern baik dalam pemeranan, tata panggung teater maupun tata cahaya akan semakin memperjelas karakter ringkes. Demikian pula dengan dukungan instrument musik yang tidak terpaku pada gamelan saja akan semakin memperkuat identifikasi ringkes. Tidak dapat dipungkiri, sebagai bagian dari seni pertunjukan musikal, kethoprak ringkes harus dapat membuat sajian yang dinamis dan komunikatif. Kethoprak ringkes mencoba memasukkan unsur humor, mengangkat problem aktual kemasyarakatan, serta cerita baru dalam setiap pementasannya.

Upaya di atas menyebabkan tampilan kethoprak ringkes menjadi jauh berbeda dengan kethoprak konvensional, meskipun rasa kethoprak konvensional masih ada. Justru dengan perbedaan ini tidak akan terjadi kondisi stagnan dalam dunia kethoprak.

Pada tahun 2015, Kethoprak Ringkes Tjap Tjonthong menggelar pertunjukan tiga kali bertempat di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, dengan menampilkan judul “Jendral Pungkasan” pada tanggal 11-12 September 2015, dan “NYAH TJOEN” pada tanggal 19-20 Juli 2015, dan “Lampor” pada tanggal 29-30 Desember 2015.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesenian tradisional dapat kembali ke dalam hati masyarakat, karena keindahannya sebenarnya tak lekang oleh jaman. Semoga pergelaran ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.

Tagar: