Pameran "The 10th Indonesia-Japan Cultural Exchange" ini berlangsung di Galeri 678, Jl. Kemang Selatan Raya no 125A, Jakarta Selatan, pada tanggal 28 Oktober – 7 November 2015. Pameran kali ini adalah pameran ke-sepuluh yang diadakan di Indonesia dan ke-14 kalinya pameran di Jepang. Sebagaimana pameran sebelumnya, maka pameran ini juga digelar karya-karya seni rupa seperti lukisan, patung, dan photography dari seniman-seniman kedua negara.
Kegiatan ini merupakan sesuatu yang positif, yang diharapkan dapat memberi kontribusi yang berarti bagi peningkatan pemahaman budaya dan saling pengertian di antara kedua negara. Dengan diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan agar minat dan apresiasi masyarakat internasional khususnya dalam hal ini Jepang terhadap perkembangan seni rupa di Indonesia meningkat, yang pada akhirnya juga dapat memacu perkembangan seni rupa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
SOCIETY for the STUDY of INDONESIAN ARTS (SSIA) JAPAN adalah sebuah organisasi yang berdiri di Jepang pada 1977, diprakarsai oleh Bapak Tsunesuke Masuko. Maksud dari didirikannya organisasi ini adalah untuk mempererat tali persahabatan antara kedua negara, Indonesia dan Jepang melalui pertukaran para seniman selain juga melalui penelitian terhadap kebudayaan khususnya seni rupa.
Sejak didirikannya SSIA Japan, para anggota merencanakan pameran pertukaran seni dan budaya dan mengajak seniman-seniman dari Indonesia untuk ikut serta berpameran bersama SSIA Japan, sehingga terlaksanalah pameran pertama yang diadakan di "Tokyo Ginza Tamaya Galeri" pada bulan Desember 1979. Selanjutnya pameran yang pertama di Indonesia pun digelar pada bulan Januari 1988 di Pasar Seni Ancol, Jakarta. Sejak itulah setiap tahun sekali pameran diadakan secara bergantian di Indonesia dan Jepang.
Dengan berjalannya waktu, kemudian pada tahun 2000 didirikan secara resmi SSIA Indonesia yang pada saat itu diketuai oleh Bapak Sudaryono Sudarso (almarhum) dan Wakil Ketua Ibu Titis Jabaruddin . Kemudian mulai tahun 2007 digantikan oleh Bapak Rudy Harjo Sebagai Ketua Umum.
Dengan semakin maraknya kegiatan Budaya tentunya semakin meningkatkan rasa cintakepada Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.
