Ludruk Genaro Ngalam Mempersembahkan "Misteri Istana Songgoriti" - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

Ludruk Genaro Ngalam Mempersembahkan “Misteri Istana Songgoriti”

ludruk-genaro-ngalam-mempersembahkan-misteri-istana-songgoriti.jpg

Ludruk Genaro Ngalam Mempersembahkan “Misteri Istana Songgoriti”

Ludruk Genaro Ngalam didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan Lakon "Misteri Istana Songgoriti" pada tanggal 11 Maret 2018, di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pertunjukan ini dikemas dengan teknologi multimedia dan penataan musik yang apik sehingga mampu dinikmati oleh masyarakat

Agenda Budaya

Ludruk Genaro Ngalam didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan Lakon “Misteri Istana Songgoriti” pada tanggal 11 Maret 2018, di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pertunjukan ini dikemas dengan teknologi multimedia dan penataan musik yang apik sehingga mampu dinikmati oleh masyarakat terutama generasi muda.

Ludruk “Misteri Istana Songgoriti” bercerita tentang pasangan kekasih Sendowo dan Sayekti yang akhirnya memutuskan menikah setelah sekian lama bertunangan. Lurah Santiko begitu senang dengan rencana pernikahan itu, dan mempersiapkan acara riuh gemerlap untuk Sayekti yang merupakan puteri satu-satunya yang dia sayangi dan menjadi kebanggaan desa Sendangwangi.

Menjelang pernikahannya, tiba-tiba Sayekti menghilang dari rumah. Kemudian, datanglah seorang wanita tua bernama Nyi Rempah Sangit yang berasal dari Coban Rondo, sebuah air terjun yang tak jauh dari Songgoriti. Nyi Rempah Sangit menuturkan bahwa Sayekti diculik oleh bangsa jin yang merupakan utusan dari Raja bandhit Mayit. Nyi Rempah Sangit memberitahukan bahwa siapa yang ingin menemukan Sayekti harus berpuasa 40 hari lamanya.

Di tengah keputusasaan, ibunda Sendowo Mbok Senik mengajukan dirinya untuk menjalani puasa itu. Sendowo tidak menyetujui hal ini, namun Mbok Senik memaksa Sendowo untuk tinggal. Singkat cerita, Mbok Senik berhasil menyelamatkan Sayekti dari Raja Bandhit Mayit. Namun, saat kembali ke desa, seketika Mbok Senik meninggal di pangkuan kedua calon mempelai, yaitu Sendowo dan Sayekti.

Kematian Mbok Senik membuktikan betapa besar cinta kasih seorang ibu kepada anaknya, sehingga kelembutannya bisa menjadi kekuatan maha dahsyat yang dapat mengalahkan angkara murka.

Paguyuban GENARO NGALAM (GN) sebagai suatu paguyuban nirlaba dan non politik, didirikan tahun 1985 oleh beberapa senior mantan siswa dan mahasiswa yang bermukim di Jakarta tetapi pernah belajar dan tinggal di kota Malang. Tujuan berdirinya paguyuban ini adalah sebagai wadah silaturrahmi dan bertukar informasi antar mantan siswa dan mahasiswa beserta keluarganya, dalam Guyon, Guyub dan Gembira. GENARO NGALAM artinya ORANG (dari) MALANG, diambil dari bahasa walikan khas yang biasa digunakan oleh orang-orang dari kota Malang dan sekitarnya.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.

Tagar: