Cari dengan kata kunci

Festival Musik Tembi Tahun 2015

festival-musik-tembi-tahun-2015-liputan.jpg

Festival Musik Tembi Tahun 2015

Memasuki usia yang ke-5 ini, Festival Musik Tembi yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation sukses diselenggarakan pada tanggal 21-23 Mei 2015. Sejak diadakan pertama kali di tahun 2011, Festival Musik Tembi telah menemui beragam karya musik kreatif, baik secara genre, bentuk, maupun daerah asal musisi

Agenda Budaya

Memasuki usia yang ke-5 ini, Festival Musik Tembi yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation sukses diselenggarakan pada tanggal 21-23 Mei 2015. Sejak diadakan pertama kali di tahun 2011, Festival Musik Tembi telah menemui beragam karya musik kreatif, baik secara genre, bentuk, maupun daerah asal musisi yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Berangkat dari perjalanan ini, Festival Musik Tembi 2015 berinovasi dengan mengangkat tema “Jalan-Jalan”.

“Jalan-Jalan” merupakan simbol dari sebuah aktivitas atau kegiatan yang santai, harmonis dan juga ringan untuk diterima. Dalam setiap perjalanan pula, kita selalu menemukan sesuatu yang baru. Secara tidak langsung, perjalanan ini juga bisa diartikan sebagai proses. Diharapkan dengan tema “Jalan-Jalan” ini, Festival Musik Tembi 2015 mampu hadir sebagai Potret ke-Nusantaraan dalam bidang musik. Sebuah festival yang mencoba mengapresiasi segala bentuk musik di Nusantara, baik itu tradisi, populer, dan sebagainya. Dengan ber-Jalan-jalan, Forum Musik Tembi bisa mengetahui, mengenal, serta melihat langsung kekayaan musik dan kebudayaan negeri ini.

Festival Musik Tembi 2015 dibuka dengan grub Jathilan yang tampil di pelataran Tembi Rumah Budaya. Aksi tiup terompet janur bersama menjadi tanda dibukanya Festival Musik Tembi 2015. Dilanjutkan dengan penampilan Total Perkusi yang membawa eksplorasi pada alat-alat tabuh. Kemudian acara dilanjutkan di dalam Museum Tembi dengan menampilkan kolaborasi komposer muda Gardika Gigih, Layur, dan Suta Soma. Acara selanjutnya berpindah ke Amphi teather Tembi yang menampilkan pertunjukan Grub Nusa Tuak yang mengusung bebunyian bertenaga dari Indonesia Timur. Pertunjukan di hari pertama ditutup dengan penampilan ethnic-rock asal Jakarta, Matajiwa.

Di hari kedua hari ini, diadakan program Lokakarya “Suara Tanah”. Peserta dipandu oleh grup Hanyaterra untuk membuat alat musik tiup bernama ocarina dari tanah liat. Selanjutnya penonton disuguhi penampilan memukau dari Duo Bajo, Jogja Blues Forum, serta grup Ratna Manggali. Kemudian kegiatan panggung nominasi yang ditunggu-tunggu digelar. Program unggulan Musik Tradisi Baru tahun ini telah berhasil menyeleksi 7 kelompok untuk tampil di Pendopo Tembi Rumah Budaya. Kelompok yang terpilih adalah Kemlaka, Ruas Bambu, Jay Afrisando, Subkultur, Artifisial, Afapika, dan Bhatara. Semua karya yang dibawakan oleh ketujuh kelompok tersebut akan direkam dalam album kompilasi Musik Tradisi Baru 2015. Festival Musik Tembi hari kedua ditutup dengan penampilan kelompok musik asal Jatiwangi, Hanyaterra. Musik dari instrumen berupa barang-barang tanah liat dan keramik menciptakan orkestrasi nada yang unik.

Di hari ketiga rangkaian acara dibuka dengan Bincang-Bincang Musik bersama Erie Setiawan, Rizaldi Siagian dan Frans Hartono. Panggung komunitas diisi oleh Soundcloud YK dan Sadhar Jazz. Sedangkan deretan penampil di panggung terbuka adalah Thambunesia, Individual Life, Hip Hop Km 7, dan Santan.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.

Tagar:

This will close in 10 seconds