"100 Kurawa", Pagelaran Wayang Orang Supra Kolosal Pertama Di Dunia - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

“100 Kurawa”, Pagelaran Wayang Orang Supra Kolosal Pertama Di Dunia

100-kurawa-pagelaran-wayang-orang-supra-kolosal-pertama-di-dunia1.jpg

“100 Kurawa”, Pagelaran Wayang Orang Supra Kolosal Pertama Di Dunia

Wayang Orang Indonesia Pusaka pimpinan Jaya Suprana didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan sebuah pagelaran wayang orang yang berjudul ‘100 Kurawa’ pada tanggal 3 Oktober 2016 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.

Agenda Budaya

Wayang Orang Indonesia Pusaka pimpinan Jaya Suprana didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan sebuah pagelaran wayang orang yang berjudul ‘100 Kurawa’ pada tanggal 3 Oktober 2016 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.

“Wayang sebagai sebuah kesenian merupakan karya seni yang luar biasa, memiliki fungsi, gaya tutur serta keunikan masing-masing dalam mendidik, menyampaikan nilai-nilai keindahan serta pesan moral kepada masyarakat, sehingga wayang dijadikan sebagai salah satu warisan dunia. Dengan keterlibatan selebritis, sosialita serta public figure dalam pagelaran yang mengambil cerita wayang ini tentunya akan semakin dapat meningkatkan apresiasi masyarakat luas,” ujar Renitasari Adrian Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Pagelaran ini menceritakan tentang dendam, iri hati dan keserakahan Wangsa Kurawa terhadap saudaranya sendiri, yaitu Wangsa Pandawa. Berbagai macam cara licik dan tipu muslihat dilakukan oleh kaum Kurawa untuk merebut dan menguasai tahta kerajaan dari kaum Pandawa. Klimaks dari perseteruan antara Kurawa dan Pandawa adalah terjadinya perang saudara yang tidak dapat terhindarkan lagi. Atas takdir para dewa, meletuslah peperangan mahadahsyat yang melegenda, Baratha Yudha di Padang Kurusetra. Perperangan berlangsung selama delapan belas hari sejak matahari terbit hingga terbenam.

Dalam pertempuran, tewaslah seratus orang Kurawa, demikian pula banyak korban berguguran dari pihak Pandawa. Baratha Yudha menyisakan kepedihan dan kerugian yang luar biasa bagi kedua belah pihak. Di akhir cerita, kemenangan berpihak pada kebenaran. Wangsa Pandawa berhasil merebut kembali Kerajaan Hastinapura.

“Sebagai warisan nenek moyang leluhur bangsa Indonesia, wayang merupakan kekayaan budaya bangsa yang sarat akan nilai budaya, filosofi dan juga ideologi serta penuh dengan petuah dan nilai-nilai luhur yang menjadi identitas yang mencerminkan karakter bangsa yang harus dijaga kelestariannya. Pagelaran ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bahwa hakikatnya umat manusia harus senantiasa mengutamakan kasih sayang dan menghargai sesama untuk mencapai kehidupan yang aman, tenteram dan damai,” ujar Jaya Suprana, pimpinan Wayang Orang Indonesia Pusaka.

Diprakarsai oleh Jaya Suprana, diproduseri oleh Aylawati Sarwono dan Yessy Sutiyoso serta Sutradara Kenthus Ampiranto dan Dramaturgi Wawan Sofwan, 100 Kurawa melibatkan lebih dari 300 pemain yang merupakan hasil kolaborasi antara para seniman, tokoh masyarakat dan prajurit Tentara Nasional Indonesia. Beberapa artis ibukota seperti Ray Sahetapy, Ario Bayu, Maudy Koesnaedi, Olivia Zalianty, Innayah Wahid, Feni Rose, Dewi Sulastri dan Ali Marsudi turut memeriahkan pagelaran wayang orang ini.

Semoga kegiatan ini mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat terutama generasi muda untuk terus berkarya serta meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Mencintai budaya adalah wujud rasa bangga dan cinta kita terhadap Indonesia, karena yang menyatukan bangsa adalah budaya. Cinta Budaya, Cinta Indonesia.

Tagar: