Dalam karya sendratari kali ini, Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir menghadirkan tradisi, klasik, kerakyatan dengan sentuhan kontemporer, dibawakan oleh para penari lintas generasi, mulai dari penari remaja sampai maestro tari gandrung yang telah berusia 65 tahun.

Menjadi penari gandrung tidaklah mudah, seorang penari harus memiliki fisik, kemauan, dan iman yang kuat karena menari dan menyanyi dalam waktu yang panjang. Gandrung masih merupakan sebuah kesenangan dan hiburan populer masyarakat Banyuwangi, namun muncul kegelisahan dan kekhawatiran tentang keberlangsungan eksistensinya. Dengan doa, samadi, dan ritual, sebuah harapan agar gandrung tetap lestari muncul dalam hari sang maestro, seorang penari gandrung profesional yang sudah berusia tua.

Harapannya, pertunjukan ini dapat menginspirasi penonton, pemerhati seni, sanggar seni, seniman, budayawan dan anak-anak muda pecinta seni.

Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir merupakan Pusat Latihan Seni Pertunjukan, berdiri tahun 1992 sudah mencetak ribuan penari dan saat ini cantrik yang terdaftar 201 anak. Mulai dari usia TK hingga mahasiswa. Di samping Tari Banyuwangian para cantrik juga diberi materi Tari Jawa, Tari Bali, Tari Jawa Timuran, tari kontemporer, olah tubuh dan olah vokal. Sering Terlibat aktif dalam event tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional sejak tahun 1992, padepokan ini aktif menciptakan karya tari tiap tahunnya. Terdapat 75 lebih karya-karya tari produksi Alang-alang kumitir baik tradisi, garapan maupun kontemporer. Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir Terus bergerak tanpa batas, menabur karya menuai budaya.