Bagi pecinta wisata petualangan, menjelajahi hutan sambil mengamati ekosistem yang ada di dalamnya tentu menjadi aktivitas yang menyenangkan. Indonesia sebagai salah satu negara dengan kawasan hutan yang sangat luas dan menjadi habitat dari berbagai flora dan fauna langka, kerap menjadi salah satu tujuan wisata petualangan yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Tak terkecuali hutan Taman Wisata Alam Batu Putih yang ada di Sulawesi Utara.
Hutan Taman Wisata Alam Batu Putih berada di dalam Taman Nasional Tangkoko. Secara administrasi, hutan wisata alam ini masuk dalam wilayah Desa Batu Putih, Bitung Utara, Sulawesi Utara. Dari pusat Kota Manado menuju Taman Wisata Alam Batu Putih menempuh jarak sekitar 60 km atau dapat ditempuh sekitar 2,5 jam perjalanan darat.
Menurut catatan yang dilansir Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, Taman Nasional Tangkoko terdiri dari tiga bagian utama. Tiga bagian tersebut antara lain, kawasan pantai, hutan, dan pegunungan. Taman Wisata Alam Batu Putih sendiri masuk dalam kawasan hutan dataran rendah yang terdapat Pantai Batu Putih di bagian tenggara. Berada pada ketinggian antara 0-200 mdpl, menjadikan track yang harus dilalui saat berpetualangan di hutan Taman Wisata Alam Batu Putih begitu beraneka rupa. Mulai dari landai, track yang menyempit, hingga terjal.
Menjelajahi Taman Wisata Alam Batu Putih perlu menggunakan jasa guide yang sudah disediakan pihak pengelola. Selain meminimalisir resiko tersesat di hutan, jasa guide juga sangat membantu menemukan tempat binatang langka biasa bertengger. Pengelola menyediakan tiga paket (sudah termasuk jasa guide) untuk menjelajahi Taman Wisata Batu Putih. Ketiga paket tesebut antara lain short trip, midle trip, dan long trip. Ketiga paket tersebut hanya dibedakan lamanya waktu petualangan.
Menjelajahi Hutan Wisata Alam Batu Putih memang menjadi aktivitas yang menyenangkan. Di hutan yang menurut data tahun 2007 mempunyai luas lahan sekitar 615 hektar ini, terdapat habitat asli bagi berbagai binatang endemik Sulawesi, seperti monyet hitam (Macaca Nigra) dan tarsius. Selain itu, juga ditemukan burung rangkong, babi hutan, hingga anoa. Flora yang ada di hutan Taman Wisata Alam Batu Putih juga tak kalah eksotik, pohon kulit hitam (Ebony) yang tinggi dan berdiameter besar, pohon fikus, dan coro menjadi ornamen hutan yang membuat petualangan menjamah Taman Wisata Alam Batu Putih begitu menyenangkan.
Hutan Indonesia yang kaya, menjadi habitat yang teduh bagi beranekaragam binatang langka. Tidak heran jika para peneliti dan pecinta wisata petualangan, baik dari dalam maupun luar negeri, berbondong-bondong ingin menjamah dan mengagumi hutan Indonesia. Sudah selayaknya masyarakat Indonesia menjadikan hutan sebagai bagian penting dalam kehidupan, dengan selalu menjaganya dan melestarikannya agar tidak rusak. [AhmadIbo/IndonesiaKaya]