Napak Tilas Laksamana Zheng He di Tanah Jawa - Indonesia Kaya

Cari dengan kata kunci

Klenteng_Sam_Poo_Kong_1200.jpg

Napak Tilas Laksamana Zheng He di Tanah Jawa

Kelenteng Sam Poo Kong selalu menggelar perayaan unik setiap tanggal 29 dan 30 bulan ke enam penanggalan Imlek.

Pariwisata

Ke arah barat daya dari Tugu Muda, tepatnya di Jalan Simongan di seberang Universitas Negeri Semarang, kita akan menjumpai sebuah klenteng megah bernama Sam Poo Kong. Kelenteng Sam Poo Kong merupakan sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan seorang laksamana Tiongkok bernama Zheng He atau masyarakat Jawa lebih mengenalnya dengan nama Laksamana Cheng Ho.

Menurut buku yang berjudul “Riwayat Singkat Sam Poo Tay Djien” yang diterbitkan dalam rangka memperingati berdirinya Yayasan Klenteng Sam Poo Kong. Dahulu Simongan letaknya di tepi laut dan merupakan nama pelabuhan. Namun karena laut utara Jawa sering terjadi pendangkalan yang diakibatkan adanya sedimentasi sehingga lama-kelamaan daratan semakin meluas, maka pelabuhan tersebut sekarang menjadi nama jalan. Tempat inilah yang diyakini sebagai tempat persinggahan Laksamana Zheng He ketika ada awak kapalnya yang sakit.

Ketika mendarat di tempat tersebut, Zheng He menemukan sebuah goa batu yang kemudian digunakan sebagai tempat beribadah dan merawat awak kapalnya yang sedang sakit. Oleh karena itu Klenteng Sam Poo Kong juga dikenal dengan nama Gedong Batu atau Kedong Batu.

Klenteng Sam Poo Kong terdiri dari berbagai bangunan, yaitu kelenteng besar Sam Poo Kong, kelenteng Tho Tee Kong, dan empat tempat pemujaan kepada Kyai Juru Mudi, Kyai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi, dan Mbah Kyai Tumpeng.

Walaupun Sam Po Tay Djien atau Zheng He atau Cheng Ho diyakini beragama Islam, namun kuatnya akulturasi ajaran Tao dan Confusionisme, Zheng He kemudian dianggap Dewa dan beberapa orang juga dipuja karena terdapat keyakinan orang yang sudah meninggal mampu memberikan pertolongan kepada mereka.

Kelenteng Sam Poo Kong selalu menggelar perayaan unik setiap tanggal 29 dan 30 bulan ke enam penanggalan Imlek.

Perayaan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati pendaratan Laksamana Zheng He di pulau Jawa. Perayaan dimulai dengan upacara agama di kelenteng Tay Kak Sie yang kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan patung Sam Poo Tay Djien dari kelenteng tersebut menuju ke klenteng Sam Poo Kong. Selain itu dimeriahkan juga dengan kesenian tradisional seperti kesenian wayangan (wayang kulit) dan barongsai.

Perayaan lain yang tak kalah meriah adalah perayaan hari kelahiran Kong Co Sam Poo Tay Djien. Perayaan yang diperingati setiap tanggal 29 bulan 11 penanggalan imlek itu juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Semarang. Namun jangan khawatir jika pengunjung datang saat tidak ada perayaan, karena kelenteng ini juga menawarkan berbagai paket wisata yang tak kalah menarik, salah satunya adalah berpose dengan menggunakan pakaian ala ksatria Tiongkok lengkap dengan pedang dan mahkotanya.

Informasi Selengkapnya
  • Indonesia Kaya

  • Indonesia Kaya