Desa Lawin yang terletak di Kecamatan Ropang, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, merupakan tempat tinggal keturunan asli Suku Berco – salah satu suku di Pulau Sumbawa.
Di balik gunung dan perbukitan, masyarakat Desa Lawin hidup dalam kesederhanaan. Kopi dan kemiri yang tumbuh subur di area pertanian menjadi sumber mata pencarian utama masyarakat desa. Ditinggali 400 kepala keluarga dengan 1.500 jiwa, mengunjungi desa ini menjadi pengalaman tersendiri.
Pola hidup sehari-hari yang tradisional masih sangat terasa di Desa Lawin. Pria duduk di depan teras sambil menghisap rokok jontal (rokok yang terbuat dari daun lontar) sementara para wanita sibuk dengan perujak (kebiasaan mengunyah sirih) menjadi pemandangan yang akan ditemui ketika berkunjung ke desa yang jaraknya 93 kilometer dari Kota Sumbawa Besar.
Orang-orang yang berlalu lalang menggunakan kuda atau pandai besi yang sibuk memanaskan dan memukul bongkahan besi untuk dibuat parang menjadi pemandangan lain dari desa ini. Keramahtamahan penduduk juga akan menjadi teman setia saat berkunjung ke Desa Lawin. Senyum bahagia yang terpancar pada masyarakat Desa Lawin seperti menular kepada siapa pun yang coba memasuki wilayah mereka.
Baca juga: Gunung Rinjani
Berkunjunglah setelah musim panen. Masyarakat Desa Lawin memiliki perayaan khusus setelah panen, tradisi nimu. Selama sehari, desa yang tenang dan damai pun akan menjadi meriah. Masyarakat Desa Lawin bersuka ria menikmati hasil panen.
Desa Lawin, desa terpencil di balik perbukitan dan gunung yang masih hidup dalam kesederhanaan. Dalam keseharian, masyarakat desa ini menggunakan bahasa bahasa Lawin sebagai bahasa utama.